Suara.com - Hoaks yang bahkan berujung penipuan di ranah online masih saja bertebaran dan terjadi hingga saat ini. Modusnya bermacam-macam, ada yang menawarkan hadiah menggiurkan mengatasnamakan ulang tahun lembaga atau instansi, program spesial dari brand atau platform tertentu, hingga seolah-olah mengonfirmasi pengiriman hadiah. Bisa jadi, itu bertujuan mengumpulkan atau mencuri data pribadi hingga mengambil alih rekening bank.
Pada Maret 2024 lalu, beredar informasi hoaks yang seakan dari pihak BNI menawarkan promo berhadiah. Informasi itu antara lain disebarkan lewat beberapa akun Facebook (sebagian akun sudah dihapus -Red), yang membagikan tautan pendaftaran promo berhadiah mengatasnamakan Bank Negara Indonesia atau BNI.
Hadiah yang ditawarkan antara lain berupa rumah, kendaraan bermotor, paket wisata, hingga barang elektronik. Sebagian besar akun yang terpantau tampak menggunakan logo BNI, bahkan sabagian akun menggunakan kata “BNI” sebagai nama akunnya. Dalam informasi yang disebarkan, juga dicantumkan link yang mengarah ke alamat situs tertentu, seperti misalnya link promo-hadiah2024.ap1-1n.com, yang jika diklik ada arahan kepada pengguna untuk mengisi data identitas seperti nomor telepon.
Hasil verifikasi atau pemeriksaan fakta terhadap informasi tersebut pun sudah dilakukan oleh beberapa lembaga, seperti Kompas dan lembaga cek fakta lainnya. Bahkan terhadap postingan yang ada di Facebook, juga sudah disematkan hasil cek fakta tersebut, yang sekaligus melabelinya sebagai informasi palsu.
Sementara itu, pihak BNI melalui unggahan di akun Instagram resminya @bni46 juga sudah menyampaikan peringatan agar masyarakat mewaspadai penipuan lewat program undian berhadiah mengatasnamakan BNI yang sedang marak. Di mana disebutkan bahwa modus penipuan antara lain meminta calon korban untuk mengisi nomor telepon, nomor kartu, hingga kode CVV, di laman yang ada di website palsu, dengan iming-iming hadiah menarik.
Modus hoaks mengatasnamakan instansi atau perusahaan dengan embel-embel promo hadiah, sejatinya telah muncul sejak lama dan kerap berulang. Platform media sosial populer pun bisa ikut terseret namanya. Pada akhir 2023 lalu misalnya, beredar sebuah akun WhatsApp yang mengaku bernama Bima Sanjaya, mengklaim sebagai bagian layanan staf informasi PT Shopee. Akun tersebut menelepon atau mengirim pesan WhatsApp dan menginformasikan bahwa pelanggan tersebut berhasil memenangkan undian.
Informasi atau komunikasi pesan itu juga nyatanya merupakan hoaks atau penipuan, yang antara lain telah diverifikasi atau dicek faktanya oleh beberapa lembaga. Dari hasil periksa fakta di laman cirt.bulelengkab.go.id, misalnya, diketahui jika nomor yang mengaku sebagai pihak Shopee dan menginformasikan pemenang hasil undian itu adalah hoaks.
Dalam konfirmasi langsung kepada Customer Service melalui Live Chat pada aplikasi resmi Shopee, PT Shopee Indonesia pun menegaskan jika pihaknya tidak pernah atau tidak akan mengirimkan informasi pemenang undian kepada pengguna melalui SMS (atau chat) dengan nomor pribadi, atau memberikan link berbentuk blogspot.
Ditegaskan bahwa informasi pemenang undian berhadiah di Shopee akan diinformasikan secara langsung melalui situs resmi Shopee di https://shopee.co.id. Masyarakat pun diimbau agar berhati-hati karena pihak Shopee atau penjual terpercaya tidak akan meminta data pribadi rahasia, seperti kode verifikasi (OTP) yang dikirimkan via SMS/WhatsApp, password, PIN, dan kode CVV kartu kredit, atau pun mengirimkan link yang mengarahkan ke situs lain.
Baca Juga: Video Hoaks tentang Kesehatan Mertua Beredar, Nia Ramadhani Murka: Kami akan Urus Serius
Lainnya, pada medio 2022 lalu misalnya, juga sempat beredar hoaks mengatasnamakan TikTok Indonesia yang disebut membagikan hadiah mobil hingga uang Rp 75 juta. Informasi itu menyebar luas antara lain lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim TikTok Indonesia yang membagikan hadiah mobil dan uang puluhan juta rupiah itu berupa teks yang menyatakan nomor WhatApp pengguna mendapatkan hadiah dari TikTok Indonesia. Lalu, untuk mengambil hadiah tersebut penerima pesan diarahkan untuk mengklik tautan yang tertera dalam pesan tersebut.
Berikut antara lain contoh narasi klaim yang beredar lewat WhatsApp tersebut:
"INFO RESMI
Selamat No WhatsApp Anda Mdptkan Hadiah dr TIKTOK INDONESIA ID Cara pengambilan
Hadiah Cek dilink: Bit.ly/TIK-TOKCASH-INDONESIA"
Ketika tautan tersebut diklik, maka mengarah pada halaman situs Blogspot yang berisi informasi lain dengan narasi yang hampir sama dengan pesan singkatnya. Di laman itu juga ditampilkan contoh-contoh hadiah yang bisa didapat, mulai dari mobil, motor, hingga uang Rp 75 juta. Di situ penerima pesan atau pengakses diarahkan untuk melakukan verifikasi pin pemenang.
Namun berdasarkan pengecekan yang sudah dilakukan oleh beberapa lembaga cek fakta, antara lain misalnya oleh Liputan6, dipastikan klaim atau informasi hadiah TikTok tersebut tidak benar alias hoaks. Pihak TikTok Indonesia sendiri juga sudah memberikan tanggapan terkait beredarnya hoaks tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali