Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau panen raya sebanyak 822 ton di RPTRA Payung Tunas Teratai, Cipayung, Jakarta Timur, pada 2 April 2024. (Dokumentasi: Diskominfotik DKI Jakarta).
Budidaya tanaman di perkotaan (urban farming) menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengoptimalkan lahan-lahan kosong. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta pada 2023, hasil urban farming yang sudah dipanen berupa 80.834,64 ton tanaman hortikultura dan 1.326,41 ton tanaman pangan. Adapun target tahun ini adalah penanaman bibit buah-buahan sebanyak 75 ribu pohon dan 25 juta bibit sayuran, termasuk cabai.
Dalam panen raya serentak di 64 lokasi wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada April 2024 lalu, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, jajaran Pemprov DKI harus bisa menggerakkan aktivitas urban farming di tengah keterbatasan lahan. Dengan demikian, dapat menciptakan kemandirian terhadap kebutuhan pangan warga, baik di sektor pertanian, peternakan, maupun perikanan, hingga menjaga ketahanan pangan.
“Panen raya ini menjadi contoh bagi wilayah lain di Provinsi DKI Jakarta. Ini menandakan bahwa masyarakat sangat peduli terhadap kemandirian pangan di masing-masing wilayah. Warga mau berupaya keras untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” ujar Heru.
Menurut Kepala DKPKP Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawaty, arahan Penjabat Gubernur DKI Jakarta ini dalam pelaksanaannya melibatkan banyak pihak, antara lain Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Rukun Warga (RW), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Karang Taruna, dan lain-lain.
"Melibatkan unsur pamong, khususnya kelurahan setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk menggerakkan masyarakat dan kolaborasi dengan Perangkat Daerah, swasta, akademisi, dan Badan Usaha Milik Negara)," katanya.
Agar program ini berkelanjutan, pihaknya rutin melakukan sosialisasi, agar peserta dan lokasi baru terus bertambah. Selain itu, dilakukan pendampingan dan pengawasan, agar masyarakat dapat mandiri dalam kegiatan urban farming.
“Urban farming memiliki banyak manfaat, antara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan ekonomi dengan mengurangi pengeluaran untuk pangan, dan meningkatkan pendapatan,” ucapnya.
Adapun, jenis komoditas yang ditanam meliputi tanaman sayuran cepat panen (bayam, kangkung, caisim, cabai, tomat, bawang merah, dan lain-lain), tanaman obat keluarga, tanaman buah-buahan dan tanaman padi, serta cabai sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi.
Baca Juga: Heru Budi Belum Terima Nama PNS Pemprov DKI Terlibat Judi Online, Melanggar Pasti Ditindak
Jaga Inflasi
Suharini menambahkan, kegiatan urban farming ini juga berkorelasi dengan inflasi. Karena urban farming merupakan bagian dari menjaga ketersediaan pasokan yang menjadi salah satu langkah pengendalian inflasi.
“Hasil panen selain dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga dijual dan dibagikan kepada masyarakat lainnya. Hal ini memberikan dampak positif terhadap stabilitas ketersediaan pasokan dan harga pangan di Jakarta, khususnya pada komoditas cabai dan bawang yang merupakan komoditas penyumbang inflasi,” ungkapnya.
Di samping itu, urban farming juga bermanfaat untuk lingkungan, karena menjadikan lahan kosong lebih asri, estetik, hijau, mampu menurunkan suhu, menyerap emisi gas, serta mengurangi polusi di lingkungan sekitar. "Pemanfaatan lahan kosong ini juga dapat menambah peluang lapangan kerja masyarakat sekitar, menumbuhkan usaha baru berbasis pertanian, mengurangi pengeluaran rumah tangga, dan meningkatkan pendapatan masyarakat," tuturnya.
Pengamat lingkungan hidup, Yayat Supriyatna, mengapresiasi program urban farming yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya, banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat lewat program ini. Dengan demikian, ia menyarankan agar Pemprov DKI memperkuat pelibatan masyarakat dalam program keberlanjutan urban farming.
"Perlu penguatan komunitas, seluruh anggota Karang Taruna juga dilibatkan, termasuk semua warga. Ada pelatihan, didampingi, serta bisa juga dengan menggabungkan unsur komersial, dengan menjual hasil panennya. Jadi, warga semangat karena dapat pemasukan dari urban farming ini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Heru Budi Akui Sudah Kasih Izin: Dia Observer
-
Diusulkan Demokrat Maju Pilkada DKI, Heru Tak Tertarik: Saya ASN, Nggak Ngerti Politik
-
Gibran Belajar dari Heru Budi Cara Atasi Banjir di Jakarta
-
Momen Gibran Temani PJ Gubernur Heru Budi Tinjau Proyek Kali Semongol, Bahas Apa?
-
Gibran Tiba-tiba Lengket, Anak Jokowi Kini Endorse Heru Budi buat Pilkada Jakarta?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!