Suara.com - Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI serta semua jajaran Kepal Stafnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Rapat ini salah satunya membahas soal keinginan untuk menaikkan uang operasional prajurit TNI yang bertugas di Papua.
"Tadi kita ingin menaikkan uang untuk prajurit kita di Papua. Jadi uang operasional mereka," kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid usai rapat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Meutya menyampaikan jika angka setelah wacana kenaikan kini menjadi Rp 97 ribu per hari, sebelumnya hanya Rp88 ribu.
"Rp 97 ribu. Ya, tambahan uang operasional karena ini daerah khusus ya," ungkapnya.
Saat ditanya apa urgensinya uang operasional ditambah, Meutya menjelaskan lantaran onkos kehidupan di Papua terbilang mahal.
"Kan di sana mahal-mahal, kan kita tahu di sana banyak konflik sehingga tentu harus berbeda dengan daerah lainnya sehingga kebutuhan hidup di sana jauh lebih," tuturnya.
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar ini mengatakan keputusan akhirnya ada di tangan Kementerian Keuangan. Namun adanya wacana ini tak akan masuk RAPBN 2025.
"Nanti di Kemkeu ya keputusan akhirnya," katanya.
Baca Juga: Cak Imin Pimpin Rapat Paripurna DPR, Salah Satu Agendanya Pengajuan Hak Angket Soal Pengawasan Haji
"Nggak itu di luar yang 2025 karena ada kebutuhan mendesak di Papua jadi tidak menunggu sampai tahun 2025," sambungnya.
Berita Terkait
-
Usai BAIS Diobok-obok Hacker, Panglima TNI Buka Peluang Rekrut Ahli IT dari Sipil
-
Panglima TNI Bantah Anggotanya Terlibat Pembakaran Rumah Jurnalis Tribrata TV: Sudah Diatasi Polri
-
Wartawan Tribrata TV yang Ungkap Perjudian Tewas Terbakar, Panglima TNI Bantah Ada Anak Buahnya Terlibat
-
Cak Imin Pimpin Rapat Paripurna DPR, Salah Satu Agendanya Pengajuan Hak Angket Soal Pengawasan Haji
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU