Suara.com - Guru Gembul menjadi pembicaraan belakangan karena argumennya yang meragukan kemampuan Habib Bahar bin Smith.
Dalam salah satu kontennya, dia sempat menyoroti video saat Habib Bahar diminta membaca kitab kuning berisi huruf Arab gundul di YouTube Refly Harun.
"Selain sangat belepotan, sangat gelagapan, ternyata membacanya juga dari kiri ke kanan sama seperti orang membaca huruf latin, ini kan bener-bener aneh,” ucap Youtuber dikutip.
Dia mempertanyakan Habib Bahar yang memiliki banyak santri di pondok pesantren. "Bagaimana ceritanya ada seorang pemimpin pondok pesantren dengan ribuan santrinya ternyata tidak bisa membaca arab gundul, saya mohon maaf,” katanya lagi.
Lantas siapakah sosok Guru Gembul yang berani meragukan keulamaan Habib Bahar?
Nama Guru Gembul tak asing bagi pengguna media sosial. Dia sering memberikan pernyataan kontroversial.
Guru Gembul cukup aktif di YouTube. Kanalnya berisi mengenai pengetahuan, seperti sejarah, filsafat, hingga fisika.
Profil Guru Gembul
Diketahui, Guru Gembul memiliki nama asli Jafar Rohadi. Dia berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah. Ada yang menyebut, YoTouber yang kerap menyapa audiens-nya dengan 'Bayara' itu berasal dari Bandung.
Baca Juga: Profil Amel Alvi, Dulu Terlibat Praktik Esek-Esek Kalangan Artis dan Kini Berhijrah
Kata Gembul yang dipakai merupakan singkatan dari 'Gemar ngibul'. Dalam bahasa Indonesia berarti suka menyampaikan hal yang tidak jelas kebenarannya.
Namun demikian, isi yang disampaikan Guru Gembul selalu terstruktur, solid, dan didukung dengan banyak data dan studi yang benar-benar komprehensif.
Sosok Guru Gembul yang tegas dan lugas saat menyampaikan opini selalu menyita perhatian.
Begitulah sekilas mengenai Guru Gembul atau Jafar Rohadi yang belakangan menjadi perbincangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati