Suara.com - Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Nahar meminta pihak sekolah SMAN 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah untuk menyelidiki arus listrik kolam penyebab salah satu siswanya meninggal.
Tindakan tersebut perlu dilakukan agar tidak memakan korban lagi. Sebelumnya, Siswa SMAN 1 Cawas, Fajar Nugroho dikabarkan tewas tersetrum di setelah dicebur ke kolam sekolah oleh teman-temannya ketika momen ulang tahun.
Rupanya, mereka tidak mengetahui kalau ada arus listrik di dasar kolam.
"Penyebab kematian anak itu, walaupun orang tua tidak membuat laporan polisi, tapi harus diselidiki penyebabnya. Penyebabnya kan katanya kesetrum, kesetrumnya itu setrum dari mana? Apakah itu kabel yang terkelupas atau misalnya itu kabel yang sudah disiapkan untuk tujuan lain," kata Nahar ditemui di kantor KPPPA, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Nahar menegaskan bahwa sekolah perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Dengan adanya peristiwa yang menimpa siswa tersebut, SMAN 1 Cawas, Klaten, dinilai belum berhasil menjamin fasilitas yang aman.
"Ini menjadi penting, karena jangan sampai misalnya ada anak lain yang nanti terancam karena lingkungannya tidak aman. Ini poin yang kami ingatkan. Kalau misalnya (penyebab kematian) karena kesetrum itu, sebaiknya sumber setrumnya harus dibersihkan," katanya.
Keputusan orangtua Fajar untuk tidak membawa kasus tersebut ke jalur hukum memang menjadi hak keluarga. Namun, pihak sekolah juga harus memikirkan keselamatan murid-muridnya yang lain agar tidak mengalami kejadian serupa.
"Kami mendorong agar ini harus dipastikan, karena jangan sampai tempat itu kemudian nanti digunakan oleh anak yang lain, lalu mengalami nasib yang sama. Itu konsen kita ya, lingkungan yang harus dipastikan aman, ramah, dan aman," pungkasnya.
Diketahui bahwa korban yang juga dikenal sebagai Ketua Osis SMAN 1 Cawas, Klaten, mendapatkan kejutan ulang tahun dari keempat temannya dengan diceburkan ke kolam sekolah. Namun, mereka rupanya tidak tahu kalau ada aliran listrik di dalam kolam.
Baca Juga: KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
Ketika masih berada di dalam kolam, Fajar sempat merasa kakinya kram. Padahal saat itu sebenarnya dia telah mulai tersengat listrik. Dua orang temannya sempat ikut turun ke kolam untuk menolong. Sayangnya, nyawa Fajar tak terselamatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!