Suara.com - Organisasi Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mengingatkan pemerintah harus selalu memprioritaskan masalah kesehatan di Indonesia, meski saat ini juga tengah fokus dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
CEO Cisdi Diah Satyani mengatakan bahwa pembangunan IKN dengan masalah kesehatan di Indonesia sebenarnya dua persoalan yang berbeda dan tidak bisa dibandingkan.
"Kita ingin ada keseimbangan dan cara pandang yang komprehensif dan berharap prioritasnya. Jangan dibandingkan dengan IKN, kesehatan itu ada atau tidak ada IKN harus tetap menjadi salah satu prioritas," kata Diah kepada Suara.com, ditemui di Jakarta pada Minggu (14/7/2024).
Diah juga menyinggung terkait program makan gizi gratis yang jadi salah satu recana pemerintaha Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, program tersebut belum menyasar pada inti masalah kesehatan di Indonesia.
Apabila pelaksanaannya tidak dirancang dengan benar, justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan baru.
"Makan bergizi gtatis itu tidak berarti menyelesaikan semua masalah kesehatan. Masalah kesehatan begitu kompleks. Ada masalah soal sistem kesehatannya sendiri dan di dalam sistem kesehatan ada berbagai macam penyakit di mana Indonesia beban penyakitnya masih sangat tinggi," tuturnya.
Tak hanya itu, kualitas kesehatan di Indonesia juga disebut masih kurang hingga infrastruktur teknologi digital yang belum memadai. Diah menyarankan, pemerintah selanjutnya bisa fokus terhadap sistem kesehatan, terutama terhadap fasilitas layanan primer.
"Jadi di dalam layanan primer itu ada cek kesehatan, skrining, deteksi dini sampai dengan perspektif atau pendekatan yang diinginkan. Maka kita harus melihat kebijakan yang berpihak terhadap makan sehat, kebijakan yang bisa memihak pada industri tembakau, bagaimana di Indonesia soal rokok. Lalu juga perlu kebijakan yang mempunyai lensa keberagaman inklusi berpihak kepada kelompok rentan dan kesetaraan gender," tuturnya.
Baca Juga: Hati-hati Ya! Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Bisa Berbahaya, Kecuali...
Berita Terkait
-
Cuma Kelompok Relawan Tapi Cawe-cawe Pilkada, Begini Alasan Projo
-
Hati-hati Ya! Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Bisa Berbahaya, Kecuali...
-
Perusahaan Susu Asing Asal Belanda Ikut 'Kecipratan' Proyek Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
-
Awas! Prabowo-Gibran Diprediksi Kena Kudeta, Ini Daftar Ramalan Hard Gumay 2024 Bikin Geger!
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Momen Kepala BNPB Minta Maaf, 'Salah Baca' Dahsyatnya Banjir Sumatra: Saya Surprise
-
Tragedi Sumatra: 631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Hunian Pasca Bencana
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Tampang Dewi Astutik, Buron Elite Narkoba Rp5 T, Terkulai di Kamboja Usai Sering Ganti Penampilan
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
-
Kondisi Membaik, Penyidik Ambil Keterangan ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Apa Hasilnya?
-
Status Internasional Bandara IMIP Dicabut, Said Didu Bongkar Sosok 'Bintang' di Baliknya
-
Nasabah Mirae Asset Kehilangan Puluhan Miliar, Tuding Sistem Lemah dan Lapor Polisi