Suara.com - Ketegangan Amerika Serikat dan Rusia saat ini tengah terjadi usai pemerintah federasi itu memberikan hukuman kepada wartawan AS Evan Gershkovich selama 16 tahun penjara.
Kabar Evan Gershkovich dihukum 16 tahun penjara itu oleh pengadilan Rusia pada hari Jumat waktu setempat lantaran tuduhan spionase, sebuah putusan yang dikecam sebagai tercela, memalukan dan palsu oleh pemerintah Barat dan perusahaan tempat ia bekerja.
Gershkovich dijatuhi hukuman hanya setelah tiga sesi pengadilan dalam persidangan tertutup yang rahasia di Kota Ural, Yekaterinburg, kota tempat dia ditangkap saat dalam perjalanan pelaporan pada Maret 2023.
Setelah hukuman dijatuhkan, Presiden AS Joe Biden mengatakan Gershkovich menjadi sasaran pemerintah Rusia karena dia adalah seorang jurnalis dan warga Amerika.
“Tidak ada keraguan bahwa Rusia salah dalam menahan Evan,” katanya.
“Kami berusaha keras untuk membebaskan Evan dan akan terus melakukannya,” tambahnya dalam pernyataan tertulis yang diterbitkan Gedung Putih.
Baik Washington maupun Moskow mengatakan pembicaraan mengenai pertukaran tahanan sedang berlangsung.
Rusia sebelumnya mengatakan kebijakannya adalah tidak memperdagangkan orang sebelum mereka dinyatakan bersalah.
Hal ini menunjukkan bahwa hukuman pada hari Jumat dapat membuka jalan bagi jurnalis berusia 32 tahun itu untuk akhirnya ditukarkan dalam sebuah kesepakatan.
Baca Juga: Bekerja 50 Jam di 3 Pekerjaan Demi Bantu Ukraina, Pete Masters Jadi Sosok Malaikat di Tengah Perang
Di pengadilan pada hari Jumat, Gershkovich tampak tidak bereaksi terhadap hukuman tersebut, berdiri di dalam kandang kaca terdakwa dengan celana panjang gelap dan kaus oblong. Dia melambai kepada rekan-rekan jurnalisnya saat dia dibawa pergi.
Hakim Andrei Mineyev mengatakan Gershkovich akan dikirim ke "koloni rezim yang ketat" - sebuah kamp penjara Rusia yang terkenal dengan kondisi yang keras dan aturan yang ketat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025