Suara.com - Ibu Negara Iriana Joko Widodo menekankan pentingnya asupan makan bergizi guna menekan angka kasus stunting alias pertumbuhan lambat pada anak-anak.
Hal itu disampaikan Iriana kepada para orang tua saat berkunjung ke ke Posyandu Rawajali III di Perumahan Graha Nendali, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (23/7/2024).
“Orang tua harus selalu memberikan makanan bergizi kepada anak, begitu pula dengan kader posyandu agar menyiapkan makanan tambahan bergizi supaya menghindarkan anak-anak kita dari stunting,” ujar Iriana dikutip dari Antara, Selasa.
Menurutnya, mencegah kasus stunting pada anak-anak terlibat gampang. Iriana mengatakan hal itu bisa dilakukan dari keseriusan para orang tua untuk memberikan asupan makanan bergizi kepada anak-anaknya.
“Makanan bergizi itu tidaklah mahal, dapat ditemukan di alam, sehingga membutuhkan orang tua yang pandai untuk mengelola sumber makanan itu menjadi bermanfaat supaya baik untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, khusus di Sentani yang memiliki danau begitu luas dapat dimanfaatkan sebagai dapur alam untuk pemenuhan protein.
“Anak-anak harus diberikan asupan makanan bergizi seperti ikan, daging, kacang-kacangan, supaya membuat mereka kuat dan cerdas,” katanya.
Dia menambahkan, kacang hijau bisa dikelola sebagai makanan tambahan yang baik untuk dikonsumsi balita dan anak.
“Banyak makanan bergizi yang diperoleh di alam sehingga dimanfaatkan baik untuk membantu anak-anak tetap sehat dan kuat,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Terbitkan Perpres Distribusi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Begini Isinya!
Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Ketua TP PKK Pusat Tri Suswati Tito Karnavian melihat progres pemberian vaksin polio dan makanan tambahan di Posyandu Rawajali III, Perumahan Graha Nendali, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ia juga menyempat waktu berkomunikasi dengan masyarakat di tempat itu sembari memberikan pemahaman mengenai makanan bergizi kepada keluarga mereka.
Berita Terkait
-
Dipecat Gegara Cabul, Begini Alasan Jokowi Belum Terbitkan Surpres Pengganti Hasyim Asy'ari di KPU
-
Peringati HAN di Papua, Pesan Jokowi ke Anak Indonesia: Belajar, Belajar, Belajar!
-
Hari Ini, Jokowi Ajak Iriana Lihat Anak-anak Papua Suntik Polio di Posyandu
-
Klaim Demokrasi Berjalan Baik, Jokowi Curhat: Tiap Hari Orang Maki-maki dan Bully Presiden
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat