Suara.com - Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sidang gabungan Kongres AS baru-baru ini menjadi sorotan publik, bahkan ada yang menyebut pidato itu menggambarkan seperti penjahat perang yang sadis.
Pidato Netanyahu sapaan akrabnya itu memunculkan kontroversi dan perpecahan di antara anggota parlemen dan warga Amerika Serikat.
Perwakilan Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika, mengacungkan tanda yang menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang sadis.
Tlaib, seorang yang vokal mengkritik tindakan Israel di Gaza, bergabung dengan Hani Almadhoun, seorang warga Palestina yang telah kehilangan banyak anggota keluarganya dalam konflik tersebut.
Tlaib didampingi tamu undangan, Hani Almadhoun, warga Palestina yang telah kehilangan lebih dari 150 anggota keluarga besarnya sejak Israel melancarkan perang dengan tujuan menghancurkan Hamas.
“Setelah menyaksikan saudara perempuannya dipaksa makan pakan ternak, dia dan keluarganya bertekad untuk memulai dapur umum untuk memberi makan tetangga mereka yang kelaparan,” cuit Tlaib di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip dari NDTV, Kamis (25/7/2024).
Saya tidak akan pernah mundur dalam menyampaikan kebenaran kepada pihak yang berkuasa.
Di luar gedung Capitol, ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang kunjungan Netanyahu, dan beberapa di antaranya berhasil dihadang oleh polisi dengan menggunakan semprotan merica.
Enam pengunjuk rasa ditangkap di dalam Dewan Perwakilan Rakyat sebelum Netanyahu mulai berbicara.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal, Petugas Bandara Hanya Bisa Terdiam
Meskipun beberapa anggota parlemen memberikan tepuk tangan meriah kepada Netanyahu, sebagian lainnya memilih untuk tidak memberikan komentar.
Kunjungan Netanyahu ke AS terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai jumlah korban kemanusiaan akibat invasi darat Israel selama sembilan bulan di Gaza, dan masyarakat Amerika terpecah belah mengenai masalah ini.
Pidato Netanyahu menyoroti perpecahan tajam di Kongres AS dan negara secara keseluruhan mengenai tindakan Israel di wilayah tersebut.
Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan hanya tekanan militer yang bisa membebaskan para sandera dan mengalahkan Hamas, yang melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian 1.197 orang, sebagian besar warga sipil.
Netanyahu mengatakan dia “yakin” dalam upaya untuk membebaskan 114 sandera yang masih berada di Gaza, di mana kampanye militer pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 39.145 orang, juga sebagian besar warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
Dia juga menggunakan pidatonya untuk menyerukan aliansi global melawan Iran, yang dia tuduh mendanai protes anti-Israel. Dia juga mengecam para demonstran gencatan senjata dan memuji Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump atas upaya mereka menuju perdamaian Timur Tengah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota