Ia mengatakan, finansial juga akan sangat mendukung. Sebab, kata dia, PBNU sebagai ormas mendapat konsesi untuk mengelola tambang. Sebagian keuntungan dari mengelola tambang dapat digunakan untuk membesarkan partai yang dibentuknya.
"Kalau PBNU sudah punya partai, tentu akan dapat berkompetisi sehat dengan PKB. Dua partai itu juga akan diketahui mana yang diterima Warga Nahdliyin. Sebab, selama ini lebih banyak klaim-klaim yang memang masih perlu pembuktian," katanya.
"Karena itu, PBNU harus berani membentuk partai. Tujuannya agar ada wadah aspirasi bagi warga nahdliyin yang selama ini dinilai sudah tidak diakomodir PKB. Tinggal nanti mana yang lebih diterima warga nahdliyin. Hal itu hanya dapat dilihat pada Pileg mendatang bila dalam waktu singkat PBNU bisa membentuk partai," sambungnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak klaim ekslusif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan warga NU tidak hanya menjadi kader di PKB, melainkan juga banyak di partai lain.
Yahya mengatakan menyoal klaim atas warga NU oleh PKB itu menjadi fokus paling mendasar.
"Karena jelas ada banyak warga NU yang menjadi konstituen PKB, tapi juga banyak warga NU yang tersebar di partai-partai yang lain, maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU," kata Gus Yahya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2024).
Gus Yahya menyampaikan banyak warga NU yang menjadi anggota di partai lain, semisal Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lain-lain. Menurutnya tidak bisa dipaksakan bahwa warga NU harus ikut PKB.
"PKB tidak punya klaim eksklusif atas NU sehingga ya enggak bisa juga, misalnya PKB menyalah-nyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat oleh NU," katanya.
Baca Juga: Waketum PKB Minta Warga Nahdliyin Tetap Berjuang Bersama: yang Kisruh-kisruh Jangan Didengerin
Berita Terkait
-
Waketum PKB Minta Warga Nahdliyin Tetap Berjuang Bersama: yang Kisruh-kisruh Jangan Didengerin
-
Soal Usul PBNU Bentuk Partai Baru daripada Usik PKB, Gus Jazil: Mau Bertindak Apa Saja, Silakan
-
Heboh Ormas Dapat 'Jatah' Urus Tambang, Megawati Malah Ingatkan Masalah Pangan: Harus Waras Kita Berpikirnya
-
Ikut Nimbrung Perseteruan PBNU-PKB, Nusron Wahid Disebut 'Punya Dendam' Gegara Direposisi
-
Sekjen PBNU Sayangkan Ucapan Nusron Wahid Soal Pansus Haji: Tak Elok, Dia Kan Ketua LPP NU
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO