Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta Tahun 2023. Raihan ini merupakan yang ketujuh kalinya secara berturut-turut sejak 2017.
Opini tertinggi dari BPK ini diberikan karena Pemprov DKI dianggap berhasil mengoptimalkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta melampaui target pendapatan daerah Tahun Anggaran (TA) 2023.
Atas pencapaian ini, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Wita Susilowaty mengapresiasi kinerja Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ia menilai, pengelolaan keuangan di bawah kepemimpinan Heru lebih prudent, transparan, serta akuntabel.
"Memperhatikan pengelolaan APBD TA 2023, Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Pj. Gubernur, pengelolaan APBD dilakukan secara bijaksana, transparan, dan akuntabel," ujarnya saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (29/7/2024).
Lebih lanjut, Wita menyatakan, fraksinya akan terus mengawal kinerja Pemprov DKI Jakarta agar opini WTP ini dapat terus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. "Yang lebih penting lagi adalah predikat WTP ini dapat selalu berkorelasi dengan peningkatan kinerja pembangunan. Karena, pada dasarnya, APBD merupakan instrumen untuk mencapai tujuan pembangunan," katanya.
Apresiasi dan Pengakuan Good Governance
Ketua Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia Ari Subagio Wibow juga memuji kualitas Heru dalam memimpin Jakarta. Menurutnya, WTP merupakan salah satu bukti bahwa Heru telah menjalankan pemerintahan dengan baik
"Pemberian predikat WTP dari BPK ini menjadi indikator bahwa Pak Heru mampu mengimplementasikan good governance dan clean government. Beliau mampu mempertanggungjawabkan penggunaan APBD dengan baik. Pak Heru berhasil memimpin Jakarta," tutur Ari.
Sejak menjabat pada akhir 2022, ia melihat berbagai terobosan yang dilakukan Heru dalam membenahi tata kelola pemerintahan sesuai aturan. Salah satu langkah yang diapresiasinya adalah penataan dan penertiban Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berkorelasi dengan penerimaan bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.
Baca Juga: Heru Budi Ungkap Kemungkinan Jokowi Terbitkan Keppres Perpindahan Ibu Kota, Ini Tanggalnya
Lebih lanjut, Ari berharap, Pemprov DKI Jakarta ke depan dapat semakin mewujudkan transparansi dalam penggunaan anggaran dan menerapkan keterbukaan informasi publik. "Semakin masyarakat mudah mengakses informasi, tentu semakin banyak yang bisa terlibat dalam pengawasan penggunaan uang rakyat. Dengan demikian, potensi pelanggaran dapat lebih dicegah," paparnya.
APBD untuk Masyarakat Jakarta
Di sisi lain, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, raihan ini adalah hasil kerja keras, konsistensi, keseriusan, serta kebersamaan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPK RI yang telah memeriksa LKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 secara profesional.
"Penghargaan ini kami persembahkan kepada seluruh masyarakat dan stakeholders sebagai wujud kesungguhan jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel," ucapnya usai menerima opini WTP, Kamis (25/7/2024). Heru menjelaskan, LKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan keuangan tersebut meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Arus Kas, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Pada Tahun Anggaran 2023, pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp 71,07 triliun atau 100,57 persen dari rencana yang ditargetkan sebesar Rp 70,66 triliun. Pendapatan ini terdiri dari Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Realisasi Pendapatan Transfer, dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah.
Selain itu, realisasi belanja daerah Tahun Anggaran 2023 mencapai Rp 66,77 triliun atau 92,55 persen dari target yang direncanakan sebesar Rp 72,14 triliun. Komponen belanja daerah meliputi Realisasi Belanja Operasi, Realisasi Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, serta Realisasi Belanja Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya.
"Upaya yang telah kami lakukan masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan bimbingan, saran, serta masukan yang membangun dari BPK RI dalam mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan Pemprov DKI Jakarta," jelas Heru.
Berita Terkait
-
Rahasia di Balik WTP Beruntun DKI: Anies Ungkap Perannya
-
Akui Batas Waktu Pengunduran Diri Sebagai Pj Gubernur Sudah Lewat, Heru Budi: Saya Mau Selesaikan Masa Jabatan
-
Kinerjanya Sempat Disindir, Anies Kini Mendadak Puji-puji Heru Budi usai Dapat Rapor Bagus dari BPK: Salut
-
Heru Budi Dorong Lulusan SMK di Jakarta Memiliki Daya Saing
-
Rapat Paripurna DPRD DKI Bahas Uang Rakyat Dipenuhi Bangku Kosong, Zita Anjani Pamer Makan Keik di Instagram
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK