Suara.com - Pertemuan Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow baru-baru ini disebut sebagai salah satu usaha menajalankan strategi Good Neighbour Policy.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, pertemuan tersebut merupakan strategi menjaga hubungan baik Indonesia dengan negara-negara mitra.
"Kunjungan ke Rusia menunjukkan strategi good neighbor policy yang memprioritaskan menjaga hubungan baik dengan setiap negara serta memastikan kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan bebas campur tangan asing," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Putin berbincang terbuka selama kurang lebih 30 menit. Keduanya berbagi pandangan dan keinginan masing-masing terhadap hubungan bilateral dan kerja sama RI-Rusia.
Kepada Putin, Prabowo menjelaskan bahwa prioritas kerjanya saat nanti resmi menjabat sebagai Presiden RI periode 2024–2029 akan mencakup beberapa persoalan.
Beberapa di antaranya memperkuat ketahanan pangan, ketahanan energi, menambah jumlah dokter, dan beasiswa besar-besaran untuk mahasiswa Indonesia ke luar negeri.
Prabowo juga menyampaikan ketertarikannya mengirim mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan di kampus-kampus Rusia. Tak hanya itu juga, Prabowo juga mengungkapkan ingin bekerja sama membangun dan mengembangkan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik.
Mantan Danjen Kopassus itu juga menegaskan komitmen dan tekadnya meningkatkan kerja sama yang saat ini telah terjalin antara Indonesia dan Rusia.
Sementara itu, Putin mengakui hubungan bilateral RI-Rusia dalam keadaan yang baik, terlihat dari kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan, pendidikan, dan sosial budaya.
Putin juga menyampaikan harapannya perundingan untuk membentuk zona perdagangan bebas antara RI dan Uni Ekonomi Eurasia segera rampung. Sebab bila disepakati, Putin yakin hubungan dagang RI-Rusia akan semakin kuat.
Terkait pembicaraan keduanya di Kremlin, Meutya mendukung rencana Prabowo menjajaki peluang kerja sama dengan Rusia di berbagai sektor, termasuk pertahanan.
Meutya menyebut adanya kerja sama alih teknologi pertahanan dengan Rusia dapat mengurangi ketergantungan Indonesia dengan negara lain.
“Kita tahu TNI AU masih menggunakan jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30, melalui alih teknologi dari Rusia, akan mengurangi ketergantungan alutsista dengan negara lain, serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia di masa mendatang,” kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern