Suara.com - Korea Utara diduga telah menerima bantuan dari Rusia atas upayanya yang gagal pada bulan Mei dalam meluncurkan satelit pengintaian, kata anggota parlemen Korea Selatan pada hari Senin, seperti yang diungkap agen mata-mata negara tersebut.
Korea Utara menyebut pihaknya menggunakan "mesin oksigen cair dan minyak bumi" baru di satelit tersebut, yang meledak beberapa menit setelah lepas landas.
Namun Badan Intelijen Nasional (NIS) Seoul mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tidak ada tanda-tanda Korea Utara telah mengembangkan mesin semacam itu, dan kemungkinan mesin tersebut berasal dari Rusia.
“Mengingat oksigen cair dan minyak tanah digunakan dalam mesin untuk pertama kalinya, kemungkinan besar mereka mendapat dukungan Rusia,” Lee Seong-kweun, anggota komite intelijen parlemen, mengatakan kepada wartawan setelah diberi pengarahan oleh NIS.
Badan tersebut mengatakan bahwa Moskow juga membantu keberhasilan peluncuran satelit pengintaian pertama Pyongyang pada November lalu, dua bulan setelah kunjungan langka pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin berjanji untuk membantunya membangun satelit.
Putin membalasnya dengan kunjungan ke Pyongyang pada bulan Juni, di mana kedua belah pihak menandatangani pakta “kemitraan strategis yang komprehensif”. Rusia dan Korea Utara membantah adanya transaksi senjata namun berjanji untuk meningkatkan kerja sama militer.
Lee juga mengatakan putri Kim, Ju Ae, sedang dilatih untuk menjadi pemimpin berikutnya, mengutip NIS. Media pemerintah Korea Utara telah memberitakan aktivitas publiknya, namun tidak memberitakan masa depan politiknya.
Park Sun-won, anggota komite lainnya, mengatakan NIS mengatakan kepada mereka bahwa dakwaan baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap Sue Mi Terry, seorang pakar kebijakan luar negeri yang pernah bekerja untuk CIA dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, tidak berdampak apa pun. tentang kerja sama intelijen antara Washington dan Seoul.
Terry didakwa awal bulan ini atas tuduhan bahwa dia bekerja sebagai agen tidak terdaftar pemerintah Korea Selatan dengan imbalan barang-barang mewah dan hadiah lainnya.
Baca Juga: Peringatan Perang! Korea Utara Bersumpah Hancurkan Total Siapa Saja Musuhnya
Dakwaan tersebut mengejutkan banyak pejabat Seoul pada saat Presiden Joe Biden dan Yoon Suk Yeol meningkatkan kemitraan keamanan.
“NIS mengatakan mereka bekerja keras untuk mengambil pelajaran dari kejadian ini,” kata Park. “Tetapi tidak ada masalah besar dengan kerja sama intelijen antara kedua negara, dan kerja sama ini sebenarnya sedang berkembang.”
Berita Terkait
-
Perang Dingin Terjadi Jika AS Lakukan Hal Ini, Putin Tegaskan Krisis Rudal
-
Skandal Olimpiade Paris, Koki Reality TV Ditangkap Diduga Mata-mata Rusia Berencana Sabotase
-
Tegang! Rusia Sebut Israel Musuh, Sebut Hamas Tak Mungkin Dilenyapkan
-
Jadi Negara Terkuat di Dunia! AS, Jepang dan Korsel Bangun Kerja Sama Pertahanan
-
Peringatan Perang! Korea Utara Bersumpah Hancurkan Total Siapa Saja Musuhnya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono