Suara.com - Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Gus Dur melakukan aksi di depan Gedung PBNU, Jakarta. Aksi ini sempat diwarnai kericuhan.
Pantauan Suara.com, penyebab kericuhan dipicu akibat salah seorang yang diduga merupakan orang dari PBNU mencoba mengintimidasi massa.
Saat itu koordinator aksi, Muhamad Solihin, sedang melakukan wawancara bersama rekan media, kemudian seorang pria berpostur tinggi menggunakan kemeja putih meminta massa untuk membubarkan diri.
Setelahnya, pria tersebut mengatakan Gus Dur tidak pernah mengajarkan untuk melakukan aksi demonstrasi.
Tidak terima diintimidasi, Solihin kemudian membalas pria tersebut dengan mengatakan apa yang diucapkan pria tersebut keliru.
“Beda pendapat boleh, kami gak usah tunjuk-tunjuk. Beda pendapat boleh, itu cita-cita Gus Dur,” kata Solihin, di lokasi, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).
Aksi tersebut kemudian dilerai oleh pihak kepolisian. Beruntung keributan antar kedua belah pihak tidak berlanjut.
Meski sempat terjadi gesekan dalam aksi demonstrasi ini, namun massa telah membubarkan diri.
Aksi massa hanya berjalan sekira satu jam. Massa aksi membubarkan diri sekira pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Soroti Ketegangan PBNU Dan PKB: Kalau Ada Korslet Agak Aneh
Dalam aksi demontrasi ini, massa Aliansi Santri Gus Dur menyampaikan 5 tuntutan. Pertama dia meminta Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yahya untuk mundur dari jabatannya.
Kemudian mereka meminta PBNU segera melaksanakan MLB NU.
Massa juga meminta PBNU untuk menindak tegas oknum pengurus yang diduga membelokan sejarah NU.
Mereka juga meminta PBNU agar melaksanakan Pansus Haji yang telah dilakukan oleh DPR RI guna melakukan perbaikan dan pembenahan haji di Indonesia.
“Kami meminta keadilan dan tidak ada diskriminalisasi atas tindakan semu,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Aliansi Santri Gus Dur Geruduk Gedung PBNU, Desak Gus Yahya dan Gus Ipul Mundur
-
Soal Konflik Terbuka PBNU Vs PKB, Wapres Ma'ruf Amin: Sudah Lah Fokus Masing-masing
-
Wapres Ma'ruf Soroti Ketegangan PBNU Dan PKB: Kalau Ada Korslet Agak Aneh
-
Lukman Edy Dituding Ingin Pecah Belah PKB Gegara Adukan Gaya Kepemimpinan Cak Imin ke PBNU
-
Panas! Usai 'Borok' Cak Imin Diadukan ke PBNU, Elite PKB Balas Tudingan Lukman Edy: Menyesatkan!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG