Suara.com - Tim putri Mesir bertanding melawan Spanyol dalam pertandingan voli pantai di Olimpiade Paris. Pilihan pakaian mereka lantas menjadi bahan pembicaraan yang lebih besar di media sosial dibandingkan penampilan mereka dalam pertandingan tersebut.
Pertandingan tersebut dijadwalkan sebagai bagian dari babak terakhir permainan pool, dengan hasil yang menentukan penentuan pertandingan perempat final turnamen bola voli Olimpiade. Saat gambar pertandingan tersebut dibagikan di media sosial, perbedaan pakaian kedua tim menjadi perbincangan besar hingga memicu perdebatan mengenai pilihan pakaian olahraga dalam voli pantai.
Meskipun Spanyol tampil luar biasa dengan permainan mereka di Olimpiade Paris, pengguna media sosial menemukan lebih banyak hal untuk dibicarakan selain penampilan duo bintang mereka Liliana Fernandez dan Paula Soria Gutierrez.
Hasilnya, Spanyol mengalahkan Mesir pada Kamis lewat pertandingan dua set langsung.
Sementara pemain Spanyol mengenakan bikini, pemain voli pantai asal Mesir mengenakan hijab, kemeja lengan panjang berwarna hitam, dan legging hitam sepanjang mata kaki pada voli pantai putri. Jika pemain Mesir mewakili Prancis, mereka tidak diperbolehkan berhijab.
Sejumlah netizen menyoroti kontrasnya kostum yang dikenakan. Ada yang menilai kostum salah satu negara lebih cocok untuk olehraga tersebut, ada juga yang menilai sebaliknya.
"Mungkin sesuatu (model baju) yang ada di tengah-tengah bisa jadi solusi yang bagus?" tulis salah satu pengguna X.
Sebelumnya, anggota tim voli pantai Mesir menentang larangan jilbab bagi atlet yang berlaga di Olimpiade Paris di Prancis.
“Saya ingin bermain dengan hijab, dia ingin bermain dengan bikini,” Expressen nelaporkan seperti yang disampaikan Doaa Elghobashy, atlet dari Mesir. "Semua boleh, kalau mau telanjang atau berhijab. Hargai saja semua budaya dan agama yang berbeda."
Baca Juga: Biodata Gregoria Mariska, Penyumbang Medali Perdana di Olimpiade Paris Pernah Ingin Pensiun
"Saya tidak menyuruh Anda memakai jilbab dan Anda tidak menyuruh saya memakai bikini. Tidak ada yang bisa memberi tahu saya cara berpakaian. Ini negara bebas, semua orang boleh melakukan apa yang mereka inginkan," katanya. .
Amnesty International dan 10 kelompok lainnya telah menulis surat kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada bulan Juni meminta agar larangan tersebut dibatalkan, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut menyebabkan atlet Muslim 'didiskriminasi'.
Berita Terkait
-
4 Fakta Menarik Jelang Maroko vs Spanyol di Semifinal Olimpiade 2024, Sejarah Menanti Singa Atlas
-
Prediksi Prancis vs Mesir di Semifinal Olimpiade 2024: Skor, H2H, Live Streaming
-
Tom Cruise Dirumorkan akan Tampil dalam Penutupan Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Maroko vs Spanyol di Semifinal Olimpiade 2024: Skor, H2H, Live Streaming
-
Biodata Gregoria Mariska, Penyumbang Medali Perdana di Olimpiade Paris Pernah Ingin Pensiun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir