Suara.com - Praktisi pendidikan Najelaa Shihab mengkritik ekosistem pendidikan di Indonesia yang dinilai kurang inovasi untuk jangka panjang. Padahal, inovasi harus terus tumbuh agar ekosistem pendidikan juga maju.
"Inovasi harus tumbuh terus karena ekosistem pendidikan yang maju pasti karena banyak inovasi. Ekosistem pendidikan Indonesia itu terus terang belum menyuburkan inovasi. Karena banyak sekali inovasi-inovasi itu yang cuma sementara sifatnya," kata Najelaa ditemui di festival Belajaraya di Pos Bloc Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Menurut dia, inovasi-inovasi jangka pendek itu, sering kali dilakukan oleh organisasi pendidikan sendiri juga pemerintah.
"Kalau di komunitas atau organisasi itu biasanya jalan 2-3 tahun habis itu berhenti gerakannya. Kalau di pemerintah itu jalan 5 tahun, habis itu ganti pemangku kebijakan itu kayak ngulang lagi dari awal," imbuhnya.
Lewat gerakan Semua Murid Semua Guru (SMSG) yang digagas Najelaa, dia menemukan kalau inovasi memang kerap terjadi dalam sistem pendidikan Indonesia. Tetapi tidak pernah jangka panjang. Dengan kondisi seperti itu bisa jadi menghambat kemajuan pendidikan karena prosesnya sering kali mengulang kembali.
"Jarang banget inovasi yang bisa berkelanjutan gitu," kata kakak kandung jurnalis Najwa Shihab tersebut.
Selain persoalan inovasi, Najelaa juga menyoroti minimnya kolaborasi dalam pembangunan pendidikan. Alih-alih bekerja sama, justru setiap organisasi pendidikan justru seperti saling berkompetisi untuk menunjukan siapa yang terbaik. Hal serupa juga terjadi pada tingkat Pemerintah Daerah.
Padahal, menurut Najelaa, setiap organisasi dan Pemda bisa saling bergandengan untuk sama-sama membangun sistem pendidikan terbaik. Kolaborasi itu juga diperlukan untuk akhirnya merangkul para murid dan setiap guru.
"Saya melihatnya pendidikan ini gak ada silver bullet-nya. Jadi gak bisa cuma satu hal gitu, yang pertama tentu pendidikan bukan cuma tanggung jawab pemerintah. Saya gak pernah percaya bahwa perbaikan pendidikan itu cuma akan bisa terjadi kalau kebijakannya berubah atau pejabat-pejabatnya berubah, karena butuh semuanya, butuh penggerak di lapangan, butuh yang bergiat, butuh murid, butuh guru dan sebagainya," tutur Najelaa.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Raja Juli Antoni, Dihujat Gegara Dinilai Potong Omongan Menteri PUPR
Berita Terkait
-
Lama Merantau, Malah Asing di Tanah Kelahiran Sendiri, Kok Bisa?
-
Sarwendah Siap Jadi Dosen di Kampus Betrand Peto, Apa Latar Pendidikan yang Dimilikinya?
-
Pendidikan Syifa Hadju Vs Marsha Aruan, Dua Wanita yang Dikaitkan dengan El Rumi
-
Dijodoh-jodohkan dengan Ayu Ting Ting, Pendidikan Brata Kartasasmita Tak Kalah Moncer dari Lettu Fardana
-
Beda Pendidikan Deddy Corbuzier Vs Uya Kuya, Kontribusi Keduanya Dibandingkan Alvin Lim
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
HAPUA Council Meeting ke-41 di Labuan Bajo Jadi Tonggak Penguatan Kolaborasi Energi Bersih ASEAN
-
Ledakan di Nucleus Farma Tangsel, Polisi: Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
-
Detik-detik Praka Zaenal Gugur: Tabrakan di Udara, Mendarat Setengah Sadar di Laut
-
Skandal Barbuk Robot Trading, Kajari Jakbar Dicopot Usai Diduga Kecipratan Rp500 Juta!
-
18 Gubernur Protes TKD Dipangkas, Mendagri Tito: Faktanya Banyak Pemborosan!
-
Dasco Panggil Menkeu Purbaya, Tito hingga Teddy ke DPR, Isu Politik Panas dan APBN 2025 Dibahas?
-
Dicari-cari Jaksa, Kuasa Hukum Bantah Silfester Matutina Kabur: Ada di Jakarta, Nggak ke Mana-mana!
-
Sidang Praperadilan Nadiem, Ahli Hukum Sebut Pidana Korupsi Harus Kerugian Nyata
-
Laku Keji Heryanto Cekik Dina Oktaviani hingga Tewas, Lalu Jasadnya Disetubuhi, Harta Dirampas
-
Usut Gratifikasi Batu Bara Eks Bupati Kukar, KPK Panggil WNA India Sankalp Jaithalia