Suara.com - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengundurkan diri dan meninggalkan ibu kota Dhaka di tengah protes yang diwarnai kekerasan, kata laporan media lokal.
“Dia dan saudara perempuannya telah meninggalkan Ganabhaban (kediaman resmi Perdana Menteri) menuju tempat yang lebih aman,” kata sumber itu kepada AFP. "Dia ingin merekam pidatonya. Tapi dia tidak mendapat kesempatan untuk melakukan itu," kata sumber itu.
Ratusan ribu pengunjuk rasa menentang jam malam, berbaris di jalan-jalan ibu kota dan kemudian menyerbu istana Perdana Menteri. Gambar visual menunjukkan kerumunan orang berlarian ke kediaman resmi perdana menteri di Dhaka, melambaikan tangan ke arah kamera saat mereka merayakannya.
Tentara dan polisi dengan kendaraan lapis baja di Dhaka telah membarikade rute menuju kantor Hasina dengan kawat berduri, kata wartawan AFP, namun massa dalam jumlah besar membanjiri jalan-jalan, merobohkan penghalang.
Media lokal memperkirakan sebanyak 400.000 pengunjuk rasa turun ke jalan namun tidak mungkin untuk memverifikasi angka tersebut.
Hal ini terjadi ketika panglima militer Bangladesh Waker-Uz-Zaman akan menyampaikan pidatonya setelah 98 orang tewas dalam bentrokan sengit kemarin, menjadikan jumlah korban tewas sejak protes meletus bulan lalu menjadi lebih dari 300 orang.
Unjuk rasa yang dimulai bulan lalu terhadap kuota pekerjaan pegawai negeri sipil telah meningkat menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Perdana Menteri Hasina dan berubah menjadi seruan yang lebih luas agar pemimpin berusia 76 tahun itu mundur.
Demonstrasi tersebut telah berkembang menjadi gerakan anti-pemerintah yang lebih luas di seluruh Bangladesh. Acara ini telah menarik banyak orang dari seluruh lapisan masyarakat Bangladesh, termasuk bintang film, musisi, dan penyanyi. Lagu-lagu yang meminta dukungan masyarakat tersebar luas di media sosial.
Para pengunjuk rasa sebelumnya menolak undangan Hasina untuk berdialog yang bertujuan meredam meningkatnya kekerasan dan mengkonsolidasikan tuntutan mereka menjadi seruan terpadu agar Hasina mengundurkan diri.
Baca Juga: Israel dan Amerika Serikat Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh? PM Malaysia: Pengecut
Berita Terkait
-
Jumlah Korban Terus Bertambah, Hampir 100 Orang Tewas dalam Bentrokan antara Mahasiswa dan Aparat di Bangladesh
-
Internet di Bangladesh Terputus Jelang Long March Anti Pemerintah ke Dhaka
-
Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
-
Aliansi Santri Gus Dur Gelar Aksi di PBNU, Tuntut Mundur Gus Yahya dan Gus Ipul
-
Israel dan Amerika Serikat Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh? PM Malaysia: Pengecut
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi