Suara.com - Setelah hampir sebulan demonstrasi anti-kuota dan anti-pemerintah melanda Bangladesh, Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu. Pengunduran dirinya terjadi di tengah demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh pemimpin mahasiswa Nahid Islam. Apa yang awalnya merupakan seruan reformasi kebijakan kuota bagi keluarga pejuang kemerdekaan perlahan berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang menuntut pengunduran diri Syekh Hasina.
Pada hari Senin, pengunjuk rasa melanggar jam malam nasional, menyerbu kediaman Perdana Menteri, dan menyatakan kemenangan gerakan rakyat.
Berikut ini beberapa fakta mengenai sosok Nahid Islam.
Nahid Islam saat ini menjadi mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Dhaka. Ia dikenal karena karyanya sebagai pembela hak asasi manusia.
Ia menjabat sebagai salah satu Koordinator Nasional untuk Gerakan 'Mahasiswa Melawan Diskriminasi', sebuah protes yang dipimpin mahasiswa yang menuntut reformasi sistem kuota dalam pekerjaan pemerintahan di Bangladesh. Gerakan ini dimulai setelah Mahkamah Agung Bangladesh menerapkan kembali kuota 30 persen bagi keturunan veteran perang dan pejuang kemerdekaan pada bulan Juni 2024. Gerakan ini berpendapat bahwa kuota tersebut adalah sistem yang diskriminatif dan dimanipulasi secara politik untuk mengakses pekerjaan di pemerintahan.
Nahid sangat vokal menentang partai Sheikh Hasina, Liga Awami, dan menggambarkan mereka sebagai "teroris" yang dikerahkan di jalan-jalan. Sebelumnya, ketika berbicara kepada para pengunjuk rasa di Shahbagh, ia menyatakan para mahasiswa telah “mengambil tongkat hari ini” dan siap untuk “mengangkat senjata” jika tongkat tidak berhasil.
Pada tanggal 19 Juli 2024, Nahid Islam diculik oleh sedikitnya 25 pria berpakaian preman dari sebuah rumah di Sabujbagh. Dia ditutup matanya, diborgol dan disiksa selama interogasi berulang kali mengenai keterlibatannya dalam protes. Dua hari kemudian, dia ditemukan tidak sadarkan diri dan babak belur di bawah jembatan di Purbachal.
Nahid Islam diculik untuk kedua kalinya pada 26 Juli 2024 dari Rumah Sakit Gonoshasthaya Nagar di Dhanmondi. Orang-orang yang mengaku dari berbagai badan intelijen, termasuk Cabang Detektif Kepolisian Metropolitan Dhaka, membawanya pergi. Namun, polisi membantah terlibat.
Baca Juga: Gara-gara Hoaks! Kerusuhan Anti-Imigran Melanda Beberapa Kota di Inggris
Berita Terkait
-
Muhammad Yunus, Penerima Nobel, Diusulkan Pimpin Bangladesh Pasca Mundurnya Sheikh Hasina
-
Pria Suriah Meratap Tokonya Dihancurkan saat Kerusuhan di Inggris: Seperti Kembali ke Zona Perang
-
Jurnalis Disergap Pria Bertopeng saat Laporkan Langsung Kerusuhan Inggris, Muncul Ucapan 'Bebaskan Palestina'
-
'Apakah Kamu Berkulit Putih?' Kerusuhan Rasial Pecah di Inggris Setelah Insiden Penikaman
-
Gara-gara Hoaks! Kerusuhan Anti-Imigran Melanda Beberapa Kota di Inggris
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?