Suara.com - Pengusaha miliarder dan pemilik X (sebelumnya Twitter) Elon Musk saat ini sedang mewawancarai Donald Trump di jejaring media sosialnya.
Namun, wawancara di Spaces tertunda lebih dari 30 menit karena serangan DDOS. Serangan DDoS berarti "Serangan Penolakan Layanan Terdistribusi (DDoS)", kejahatan dunia maya di mana penyerang membanjiri server dengan lalu lintas internet untuk mencegah pengguna mengakses layanan dan situs daring yang terhubung.
Wawancara tersebut dapat memberi Trump kesempatan untuk menjadi pusat perhatian di saat pesaingnya dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden AS, Wakil Presiden Kamala Harris, telah menghapus keunggulannya dalam jajak pendapat.
Tim kampanye Trump menyebutnya sebagai "wawancara abad ini".
"Jumlah imigran ilegal yang diterima Kamala (Harris) di komunitas kita jauh lebih besar dari yang kita kira," kata Donald Trump kepada Elon Musk di Twitter Spaces.
"Negara-negara mengosongkan penjara mereka - dan mengirim mereka ke negara kita. Mereka membawa kejahatan dan kekerasan ke halaman belakang kita," katanya.
Menyerang Presiden AS Joe Biden, Donald Trump mengatakan dia "gagal total" dalam debat presiden dengannya.
Dia juga menyebut keluarnya Biden sebagai "kudeta" oleh Demokrat.
Biden telah mengumumkan bulan lalu bahwa dia mengundurkan diri dari pemilihan Gedung Putih setelah debat yang gagal melawan Trump yang menyoroti kekhawatiran tentang usia dan ketajaman mentalnya.
Baca Juga: Tolak Embargo! Kamala Harris Dukung Pengiriman Senjata ke Israel
Berita Terkait
-
Lagu 'My Heart Will Go On' Dipakai Tanpa Izin di Kampanye Trump, Tim Celine Dion Protes Keras
-
Kamala Harris Kutuk Serangan Israel ke Sekolah di Gaza: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh Lagi
-
Perjalanan Karier Callista Arum, Aktris Cantik yang Dulunya Atlet dengan Segudang Bakat
-
Ketegasan Wapres Amerika Serikat Soal Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Kamala Harris: Sekarang Saatnya
-
Tolak Embargo! Kamala Harris Dukung Pengiriman Senjata ke Israel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO