Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) bagi dokter senior yang terbukti melakukan perundungan (bullying) yang berujung pada kematian.
Langkah ini diambil sebagai respons atas dugaan perundungan yang terjadi dalam program studi di Universitas Diponegoro terhadap seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.
Program studi Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi saat ini sudah dihentikan dan Kemenkes juga meminta pihak Universitas Diponegoro serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memperbaiki sistem PPDS guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Selain itu, Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkes telah diterjunkan ke RSUP Dr. Kariadi untuk menyelidiki penyebab kematian seorang peserta didik yang diduga bunuh diri akibat perundungan. Hasil investigasi ini diharapkan akan dirilis dalam waktu satu minggu.
Investigasi menyeluruh mencakup seluruh kegiatan korban selama di rumah sakit, dan dilakukan dengan koordinasi bersama Kemendikbud dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Peristiwa tragis ini bermula ketika seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dr. Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin malam, 12 Agustus 2024.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri. Polisi menemukan petunjuk bahwa tindakan tersebut mungkin dilakukan karena tekanan perundungan yang dialami korban.
Korban ditemukan tidak bernyawa setelah kekasihnya, yang telah berusaha menghubunginya sejak pagi, meminta bantuan untuk mengecek keadaan di kosnya. Setelah pintu kamar kos berhasil dibuka dengan bantuan ahli kunci, korban ditemukan telah meninggal dunia.
Polisi juga menemukan buku harian milik korban yang berisi curahan hati tentang tekanan yang dialaminya sebagai mahasiswi kedokteran, termasuk kesulitan yang ia hadapi terkait hubungannya dengan para senior.
Baca Juga: Dokter Tifa Komentari Dugaan Anggota Paskibraka Wanita Dipaksa Lepas Hijab: Semoga...
Menyusul kejadian ini, kedua orang tua korban datang ke Semarang untuk menjemput jenazahnya, yang tidak dilakukan autopsi. Kabar duka ini juga dirasakan oleh rekan-rekan di RSUD Kardinah Kota Tegal, tempat korban bekerja sehari-hari.
Disclaimer: Artikel ini mengangkat isu sensitif terkait bunuh diri. Hidup terkadang sulit dan terasa mencekik, namun percayalah bahwa bunuh diri bukan pilihan terbaik. Ada banyak hal baik di dunia ini yang menantikan senyuman Anda. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya