Suara.com - Pembicaraan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas dijadwalkan berlangsung pada hari ini Kamis (15/8/2024). Namun, perwakilan Hamas di Lebanon telah mengonfirmasi bahwa delegasi dari kelompok militan tersebut tidak akan ambil bagian dalam pertemuan tersebut.
Melansir Sky News, Ahmad Abdul Hadi menjelaskan bahwa Hamas pada dasarnya tidak menentang pembicaraan gencatan senjata. Namun, dia menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan ikut serta dalam perundingan kali ini karena menurutnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan yang benar-benar mengakhiri agresi.
"Sebaliknya, dia hanya memperdaya dan menghindar, serta ingin memperpanjang perang ini, bahkan memperluasnya ke tingkat regional. Netanyahu menggunakan negosiasi sebagai kedok untuk melanjutkan agresinya terhadap rakyat kami dan melakukan lebih banyak pembantaian," kata Abdul Hadi.
Hamas menyatakan akan kembali ke meja perundingan jika ada komitmen jelas dari pemerintah Israel untuk menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan Hamas pada Juli lalu. Kelompok ini juga menuduh Israel menetapkan syarat-syarat baru dan menyatakan kemarahan mereka atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, serta serangan mematikan baru-baru ini di sebuah kompleks sekolah di Kota Gaza.
Sementara itu, upaya mediasi dari Qatar, Mesir, dan AS terus berlanjut dalam upaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang. Para mediator telah menghabiskan berbulan-bulan untuk mencoba membuat kedua pihak menyetujui rencana tiga tahap, yang melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas sebagai ganti pembebasan tahanan Palestina oleh Israel, serta penarikan Israel dari Gaza.
Namun, pernyataan terbaru dari Hamas muncul bersamaan dengan laporan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah menunda perjalanannya ke Timur Tengah. Menurut laporan Axios, penundaan ini disebabkan oleh ketidakpastian situasi di lapangan.
Pada hari yang sama, Hamas meluncurkan dua roket yang ditargetkan ke Tel Aviv, sebuah aksi yang tidak terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Qatar akan berusaha meyakinkan Hamas untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai tersebut.
"Mitra kami di Qatar telah meyakinkan kami bahwa mereka akan bekerja agar Hamas terwakili," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, dalam sebuah briefing dengan wartawan.
Baca Juga: Ben-Gvir Provokasi Dunia dengan Serbuan ke Masjid Al-Aqsa, Rusia Langsung Blak-blakan
Setelah lebih dari sepuluh bulan pertempuran, jumlah korban jiwa di Gaza telah melebihi angka 40.000. Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa tujuan Israel di Gaza adalah menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta membebaskan para sandera.
Berita Terkait
-
Ben-Gvir Provokasi Dunia dengan Serbuan ke Masjid Al-Aqsa, Rusia Langsung Blak-blakan
-
Mahasiswa Yahudi Diblokir di Kampus Amerika oleh Kelompok Pro-Palestina, Hakim Federal Beri Putusan
-
Atlet Lari Prancis Muhammad Abdallah Kounta Diskors karena Unggahan di X soal Israel
-
Serangan Israel ke Sekolah di Gaza Tewaskan 100 Orang, PBB Salahkan Amerika Serikat Karena Hal Ini
-
Cek Fakta: Video Rudal Iran Membumihanguskan Israel, Benarkah?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?