Suara.com - Sebuah video yang menunjukkan langit malam yang dipenuhi dengan ledakan spektakuler telah beredar di media sosial dengan klaim yang sangat menyesatkan.
Pengguna Twitter dengan akun @21_mozza mengunggah video tersebut pada 5 Agustus 2024 dengan narasi dramatis, mengklaim bahwa video tersebut memperlihatkan serangan rudal Iran yang menghancurkan Israel.
Klaim ini dilengkapi dengan emoji api dan pernyataan provokatif yang mengindikasikan bahwa Israel telah hancur akibat serangan tersebut. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“INI BUKAN BARA SATE Gaeeesss….. TAPI BARA RUDAL IRAN YANG MEMBUMI HANGUSKAN ISRAEL :fire::fire::fire: WELLCOME TO JAHANAM !!”
Penjelasan:
Namun, setelah diteliti lebih lanjut, klaim tersebut terbukti tidak akurat. Video yang dimaksud sebenarnya adalah rekaman perayaan kembang api di Aljazair yang diambil pada tahun 2020.
Perayaan ini terjadi setelah klub sepak bola CR Belouizdad meraih kemenangan dalam kejuaraan Liga Aljazair. Hal ini dikonfirmasi oleh pemeriksa fakta Mafindo yang menyebutkan bahwa video ini awalnya dipublikasikan di internet pada 27 September 2023, jauh sebelum insiden pesawat nirawak yang diklaim terjadi di Israel pada 19 Juli 2024.
Tambahan informasi dari AFP menegaskan bahwa video tersebut sudah beredar jauh sebelum konflik yang melibatkan Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Oleh karena itu, narasi yang mengaitkan video ini dengan serangan rudal Iran di Israel adalah salah dan termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Pengguna media sosial harus berhati-hati dan memverifikasi informasi sebelum membagikannya untuk menghindari penyebaran berita palsu dan misinformasi.
Berita Terkait
-
Amerika Serikat Terus Meminta Iran Tunda Serangan ke Israel, Pernyataan Joe Biden Penuh dengan Tanda Tanya
-
Ancaman Iran Meningkat, Biden Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza
-
'Pelanggaran Hukum Internasional', PBB dan Negara-negara Islam Kecam Aksi Menteri Israel Doa di Al-Aqsa
-
Menteri Israel Doa di Masjid Al-Aqsa Bersama Ribuan Yahudi, Dikritik Provokatif dan Memperkeruh Keadaan
-
Ledakan Terdengar di Tel Aviv, Hamas Targetkan Israel dengan Roket M90
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO