Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024) pagi.
Kantor Komunikasi Kepresidenan merupakan lembaga baru yang dibentuk Jokowi pada Agustus lalu melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang pembentukan Kantor Komunikasi Presiden.
Adapun pelantikan terhadap Hasan dilakukan merujuk Keputusan Presiden RI Nomor 93P Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
"Saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tangung jawab," kata Hasan saat membacakan sumpah jabatan.
Sebelum dilantik, Hasan kepada waratwan mengatakan baru mendapat kabar pelantikan pada Minggu (18/7) pagi.
Meski demikian Hasan belum mengetahui apakah dirinya nanti bakal kembali menjabat di Pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak.
"Kita liat nanti, sekarang kan saya kerja, dilantik, bekerja untuk Pak Jokowi," katanya.
Sebagaimana informasi Hasan merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network. Pada Pilkada Jakarta 2012 ia pernah menjadi konsultan politik untuk pasangan Jokowi - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sedangkan pada Pilpres 2024 kemarin, Hasan masuk dalam jajaran juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Rp 310 Miliar Tanpa Utang! Ini Rincian Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia yang Kini Jadi Menteri ESDM
Bahkan ia kerap tampil di berbagai acara untuk menjelaskan beberapa program kerja Prabowo-Gibran. Selain juga tampil untuk meredam kritik terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tersebut.
Berita Terkait
-
Begini Perasaan Rosan Setelah Masuk Kabinet Jokowi Lagi Jadi Menteri Investasi
-
Profil Hasan Nasbi: Putra Bukittinggi Jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Pendukung Jokowi hingga Teman Ahok!
-
Rp 310 Miliar Tanpa Utang! Ini Rincian Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia yang Kini Jadi Menteri ESDM
-
Sudah Bersumpah di Hadapan Jokowi, Bahlil Lahadalia Resmi jadi Menteri ESDM Gantikan Arifin Tasrif
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO