Suara.com - Demonstrasi besar-besaran dari kelompok masyarakat sipil untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) akan digelar hari ini, Kamis (22/8/2024). Khusus di Jakarta, lokasi yang menjadi sasaran para pendemo kawal putusan MK adalah gedung DPR RI dan kawasan ring satu di Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Rencana aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk protes dari seruan 'Peringatan Darurat' yang viral di media sosial setelah DPR mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perubahan UU Pilkada.
Tim Advokasi Untuk Demokrasi (TAUD) mengingatkan kepada para peserta demo untuk lebih dulu mengenali beberapa hal terkait aksi. Seperti, tuntutan aksi, lokasi, jalur evakuasi, dan teknis lapangan.
Dilihat dari postingan TAUD di media sosial, peserta demo disarankan tidak membawa ponsel serta identitas diri apapun.
"Jika kawan-kawan tetap ingin membawa Smartphone, hapus semua sosial media, dan perhatikan keamanan informasi dan digital. Kawan-kawan bisa menuliskan nomor kontak yang bisa dihubungi seperti nomor bantuan hukum di tangan atau tubuh kalian menggunakan spidol permanen," tulis TAUD pada postingannya, dikutip Suara.com, Kamis (22/8/2024).
Barang-barang yang dibawa saat demo cukup seperlunya, seperti air mineral, masker, topi, payung, makanan ringan, obat-obatan pribadi, juga barang-barang keamanan tambahan seperti air garam, odol, kacamata google atau kacamata renang, sarung tangan anti panas, Dry bag berisi air, dan baju ganti untuk menghadapi gas air mata, water canon, serta potensi pengejaran dari aparat.
"Jangan ragu untuk masuk ke dalam rombongan untuk saling jaga juga terus melakukan improvisasi pembacaan keadaan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti, represifitas aparat," pesan TAUD.
Bila mengalami kriminalisasi akibat demonstrasi tersebut, peserta aksi bisa meminta bantuan hukum. TAUD sendiri menyediakan layanan tersebut dengan mengadukan dugaan tindak kriminal terkait demo di DPR hari ini ke nomor 085283226297.
Adapun format aduan dengan menucantumkan nama pengadu, tempat dan tanggal lahir serta umur, nomor yang dapat dihubungi, juga aduan yang diajukan dan kronologi kejadian.
Baca Juga: Revisi Kilat UU di DPR jadi 'Karpet Merah' Kaesang di Pilkada, Wajar Bikin Banteng Ngamuk!
Tag
Berita Terkait
-
Revisi Kilat UU di DPR jadi 'Karpet Merah' Kaesang di Pilkada, Wajar Bikin Banteng Ngamuk!
-
Jadi Sasaran Demo Massa Kawal Putusan MK Hari Ini, Gedung DPR Dijaga Ketat Ribuan Aparat
-
Ada Demo Kawal Putusan MK Hari Ini, Ribuan Aparat Gabungan Disebar hingga ke Istana Negara
-
'Operasi Jegal' Putusan MK Lewat RUU Pilkada: Muncul Seruan 'Peringatan Darurat' hingga Jokowi Sadar Ramai Digunjing
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat