Suara.com - DPP Partai Gerindra memberhentikan Ketua DPC Kabupaten Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan dan Ketua DPC Kabupaten Lombok Barat Nurhidayah dari jabatannya menjelang Pilkada Serentak 2024 di Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi NTB Nauvar Furqani Farinduan di Kota Mataram, Minggu, mengatakan dua ketua DPC itu diberhentikan karena tidak menaati keputusan partai.
"Kaitan Lombok Barat dan Lombok Utara, jabatan Ketua DPC sudah diambil alih oleh DPD Partai Gerindra NTB," kata Farin, sapaan akrabnya, usai penyerahan surat B1 KWK kepada bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada Pilkada 2024 di Provinsi NTB dan 10 kabupaten/kota se-NTB di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Minggu.
Untuk sementara posisi Ketua DPC Gerindra Kabupaten Lombok Barat dijabat Nauvar Furqani, sedangkan DPC Gerindra Kabupaten Lombok Utara dijabat Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Gerindra NTB Sudirsah Sujanto.
"Jadi, untuk Lombok Barat saya sebagai ketua dan Romi sebagai sekretaris. Sedangkan Lombok Utara dijabat Sudirsah Sujanto," ujarnya.
Ia menambahkan Nurhidayah yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Barat itu diberhentikan karena sudah beralih status keanggotaan menjadi kader Partai Demokrat. Sedangkan Danny Karter Febrianto Ridawan tidak bisa meyakinkan partai hingga batas waktu yang telah ditentukan dalam proses maju pilkada.
"Dari informasi yang kami terima, dia (Nurhidayah) sudah KTA Demokrat. Kami konfirmasi meski tidak dapat konfirmasinya sehingga kami ambil alih untuk sementara sampai pilkada berakhir," ungkap Farin yang Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu.
Menurut Farin, proses pergantian ketua DPC Partai Gerindra merupakan hal yang biasa dan lumrah karena keputusan tersebut juga merupakan prerogatif DPP.
"Kalau Gerindra itu terbiasa langsung mencabut SK lama mengganti SK yang baru. Bunyinya menganulir SK lama dengan SK baru. Jadi, Gerindra itu tidak sama seperti partai lain karena ini partai komando. Semua proses pergantian sepenuhnya prerogatif DPP. Makanya ketika saya dilantik sebagai ketua DPC, saya juga tidak bisa berbicara periode sebab sewaktu-waktu bisa diganti," terangnya sembari mengatakan bahwa hal ini diatur dalam AD/ART, termasuk kader merangkap jabatan di partai.
Baca Juga: Gerindra Pilih Santri Dampingi Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng, Bukan Kaesang
Farin menyatakan dalam proses penunjukan bakal calon hingga mendapatkan B1 KWK, semuanya sudah melalui proses dari tingkat bawah hingga atas. Tentu pertimbangannya itu ada subjektif, objektif dan politis.
"Seperti penjelasan Ketua DPD Gerindra NTB saat penyerahan B1 KWK, bahwa memang hanya satulah yang jatuh dalam sebuah keputusan ini. Namun, karena ini sudah menjadi keputusan, sudah melalui proses, pertimbangan diputuskan yang paling paripurna sehingga muncullah dalam bentuk B1 KWK yang sudah diserahkan," ucapnya.
Oleh sebab itu, karena ini sudah diputuskan melalui surat B1 KWK yang diperintah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, maka semua kader Gerindra di NTB, baik yang duduk di DPRD maupun tidak dan seluruh fungsionaris untuk mematuhinya dan memastikan kemenangan para bakal calon yang diusung Partai Gerindra.
Nurhidayah maju menjadi bakal calon bupati Lombok Barat tanpa didukung Partai Gerindra. Nurhidayah maju berpasangan dengan Imam Kafali dengan diusung Partai Demokrat dan PPP.
Di Kabupaten Lombok Barat, Partai Gerindra mengusung Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan yang berpasangan dengan Khaeratun Fauzan Khalid. Pasangan ini didukung Partai Gerindra dan NasDem.
Sedangkan Danny Karter Febrianto Ridawan yang saat ini masih menjabat Wakil Bupati Lombok Utara hingga batas akhir yang diberikan DPP Partai Gerindra tidak kunjung diusung. Gerindra sudah menyerahkan B1 KWK kepada pasangan Najmul Akhyar-Kusmalahadi Syamsuri untuk maju pada Pilkada Lombok Utara.
Berita Terkait
-
Empat Alasan Pemuda dan Intelektual Daerah Tolak John Wempi Wetipo Maju di Pilkada Papua Tengah
-
Analis Sebut Jagoan Gerindra di Pilkada Jateng Masih Bisa Dikalahkan Koalisi PDIP-PKB, karena Tak Pilih Kaesang?
-
Respons Cepat Bobby Nasution Usai Dapat Dukungan Gerindra: Siap Bertarung Lawan Edy Rahmayadi
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus