Suara.com - Merapatnya eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ke kubu PDI Perjuangan menuai pro kontra. Terlebih Pesaudaraan Alumni (PA) 212, yang telah membela Anies mati-matian dalam Pilkada DKI 2017 lalu.
Salah satu tokoh 212, Novel Bamukmin menilai, merapatnya Anies Baswedan ke kubu PDIP merupakan cinta lama yang bersemi kembali.
“Cinta lama bersemi kembali itu kata yang pantas untuk sosok Anis Rasyid Baswedan, karena Anies adalah yang awalnya adalah berpaham sekuler, makanya sejalan dengan Jokowi dan PDIP sehingga menjadi jubir PDIP pada tahun 2014,” kata Novel, saat dihubungi Suara.com, lewat pesan singkat, pada Senin (26/8/2024).
Dalam Pilkada saat ini, lanjut Novel, Anies memainkan perannya sebagai orang yang terzalimi, dan diamini oleh oleh masyarakat umum.
“Dalam kesempatan saat ini Anies memainkan pencitraannya sebagai terzalimi dan diamini oleh masyarakat awam. PKS menjadi pesakitan dibuatnya dan semua partai salah dan akhirnya Prabowo menjadi kambing hitamnya,” kata Novel.
“Padahal KIM Plus adalah calon pemangku kekuasaan. Terbaik saat ini karena semua dirangkul partai-partai berbasis Islam disatukan begitu juga partai nasionalisme karena semua NKRI sejati,” tambahnya.
Dengan menggaet Anies, lanjut Novel, bakal menjadi rezeki nomplok bagi PDIP lantaran jumlah APBD Jakarta mencapai sekitar Rp 400 triliun.
“PDIP menggaet Anies tentunya rezeki nomplok karena APBD DKJ sangat menggiurkan bisa 400 T,” ucapnya.
Sebelumya, pada Senin pagi Anies Baswedan sempat berpamitan ke ibundanya, diduga ia bakal merapat ke DPP PDIP. Disebut-sebut Anies bakal menerima dukungan untuk maju dalam Pilkada oleh partai berlogo banteng tersebut.
Baca Juga: Anies Dinilai Tak Bisa Selamanya Jadi Tokoh Independen, Sudah Saatnya Jadi Kader Partai
Sebelum bertolak meninggalkan kediamannya, Anies yang mengenakan kemeja tenun berwarna merah menyempatkan diri berpamitan sembari meminta doa restu kepada ibunya.
Berita Terkait
-
Pengamat Sarankan Anies Baswedan Gabung Partai Politik: Jangan Terkesan Main Aman!
-
Kena Semprot Megawati Usai Dapat Tiket PDIP Maju di Banten, Begini Respons Airin
-
Bakal Maju Pilgub DKI Jakarta, Anies Baswedan Sentil Klub Milik Kaesang Pangarep: Full Senyum!
-
Mahfud MD: Jika 3 Kali Dipanggil Bawaslu Dharma-Kun Tetap Mangkir, Pencalonannya Tidak Sah, Bisa Dipidanakan
-
Tak Paham dengan Golkar yang Pilih Kader Partai Lain, Airin Rachmi: Bisa Dimengerti Ya?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara