Suara.com - Anies Baswedan kembali menyampaikan pengumuman penting melalui media sosial (medsos) pada Sabtu (31/8/2024). Hal tersebut menyangkut sejumlah persyaratan membuat partai politik.
Mantan Gubernur Jakarta ini meminta pendukungnya untuk berhati-hati dengan beredarnya sejumlah hal yang menjadi kekhawatirannya.
"Assalamualaikum ini singkat aja ya, beberapa waktu ini beredar, ada formulir, ada QR code, ada nomor rekening, ada yang diminta untuk menyumbang, ada yang diminta untuk mendaftar, ada terkait dengan partai dan ormas," ujarnya seperti yang dilihat Suara.com, Sabtu (31/8/2024).
Dalam konteks tersebut, Anies mengemukakan bahwa hal tersebut yang saat ini beredar bukan dari pihaknya.
Sebabnya hingga kini, ia belum mengedarkan apapun terkait pembuatan partai politik yang diisyaratkan sebelumnya.
"Saya ingin tegaskan, itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga," lanjutnya.
Lantaran itu, ia meminta pendukungnya untuk berhati-hati dan tetap kritis dalam menyikapi hal-hal yang disebut sebelumnya. Sebab hingga hari ini, pihaknya belum mengedarkan apapun terkait rencana pembentukan partai politik atau ormas.
"Saya paham antusiasme itu luar biasa besar. Tapi harap hati-hati, harap kritis, dan sampai dengan hari ini, hari Sabtu 31 Agustus 2024 belum ada formulir apapun, belum ada edaran apapun. Begitu ya singkat aja teman-teman, terima kasih. Assalamualaikum."
Sebelumnya diberitakan, Anies mengemukakan isyarat untuk membuat partai politik atau ormas dalam pernyataan yang sebelumnya disampaikan melalui media sosial.
Baca Juga: Anies Sentil Partai Tersandera Kekuasaan, Habiburokhman Gerindra: Partai Mana?
Dalam kesempatan itu, Mantan Mendikbud mengatakan kemungkinan untuk membuat parpol baru menjadi jalan yang akan dilakukannya bersama pendukung.
"Apakah lalu akan membuat partai politik baru? Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies.
Anies sendiri berharap tidak lama lagi langkah tersebut akan bisa dikonkritkan, terlebih gerakan atau semangat perubahan terus dirasakan.
"Kita lihat sama sama ke depan. Semoga tidak terlalu lama lagi, kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru