Suara.com - Pasangan bakal cagub-cawagub independen di Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, dinilai tak elegan lantaran secara terang-terangan mengaku tak punya uang dan meminta masyarakat ikut mengampanyekan mereka.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, berpendapat pernyataan Dharma-Kun untuk meminta bantuan dari masyarakat sebenarnya sah saja. Akan tetapi berisiko menimbulkan antipati dari publik.
"Ketika dia membutuhkan dukungan masyarakat soal pendanaan sih nggak masalah, sah-sah saja. Tapi membuat bumerang politik dan antipati publik karena sejak awal sosialisasinya juga antara hadir dan tidak, banyak yang nggak tahu," kata Agung saat dihubungi Suara.com, Senin (2/9/2024).
Minimnya sosialisasi dari Dharma-Kun sendiri terlihat pada elektabilitas pasangan tersebut yang dari berbagai survei angkanya masih di bawah 5 persen. Hasil tersebut menunjukan kalau Dharma-Kun masih kurang dikenal oleh warga Jakarta.
"Sosialisasi kurang, tapi tiba-tiba minta supaya dibantu itu kayaknya kurang elegan, deh. Harusnya mereka sosialisasi dulu, tawarkan dulu gagasannya baru ngomong pendanaan. Kalau langsung kesana orang juga pada kecewa," kata Agung.
Antipati publik terhadap Dharma-Kun juga bisa terjadi karena imbas dari kasus dugaan pencatutan KTP yang menyelesaiannya tidak jelas. Agung mengatakan, warga Jakarta sudah terlanjur kecewa dengan kejadian tersebut.
Pada akhirnya, masyarakat bisa jadi menyingkirkan pasangan Dharma-Kun dari pilihan calon gubernur. Dan tinggal memutuskan antara dua cagub lainnya, Ridwan Kamil atau Pramono Anung.
"Jadi akumulasi kekecewaannya ya saya kira harus diatasi sama Dharma-Kun supaya nggak membuat mereka hanya sekedar pelengkap penggembira di Pilkada Jakarta," ujar Agung.
Sebelumnya, Dharma Pongrekun meminta relawan dan pendukungnya bergerak sendiri namun tetap saling berkoordinasi di antara para relawan serta pendukung. Karena itu, dia mempersilahkan relawan dan pendukungnya untuk berkampanye untuk dirinya dan Kun Wardaya
Baca Juga: Beberkan Alasan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Ungkap Ada Permintaan Khusus Prabowo
"Silakan adik-adik yang kampanye untuk kami. Ya, kami bukan partai, ingat ya. Kami berjalan justru menggerakkan," kata Dharma usai pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Minggu (1/9/2024) malam.
Dia juga meminta kepada relawan dan pendukung jangan membebankan kepada pihaknya untuk memiliki kekuatan besar, lantaran pasangan paslon ini berjuang secara independen.
"Kami tidak dibiayai oleh APBN. Jadi mari kalau memang menginginkan perubahan Jakarta, silakan bentuk relawan maupun tim sukses secara otonom," ujarnya.
Dia berharap adanya inisiatif untuk berkampanye dari para relawan dan pendukung serta bisa berjalan lancar dan berkoordinasi satu dengan yang lainnya.
Dia juga menginginkan para relawan dan pendukungnya betul-betul berangkat dari keterpanggilan jiwa yang bangkit melalui patriot pembela bangsa. Karena itu, dia meyakini para pendukung tulus untuk memberikan suaranya.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Tebar Janji Sediakan Mobil Curhat di Jakarta, Psikolog UI: Bukan Hanya Layanannya Tersedia, tapi...
-
Sebut Jakbar-Jakut Tak Serindang Jaksel, Ridwan Kamil Mau Penuhi Jakarta Dengan Pepohonan
-
Beberkan Alasan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Ungkap Ada Permintaan Khusus Prabowo
-
Jika Terpilih Di Pilkada Jakarta, Rano Karno: Saya Eksekutor, Mas Pram Konseptor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri