Suara.com - Aturan ketat diterapkan oleh Pemerintah Swedia yang melarang anak-anak untuk melihat televisi (TV) atau layar karena bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan si kecil.
Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menyampaikan, bahwa larangan balita tidak diperbolehkan menonton layar sama sekali itu sudah ditetapkan pemerintah dalam aturan.
Anak-anak berusia antara dua dan lima tahun harus dibatasi maksimal satu jam waktu menatap layar sehari, demikian rekomendasi baru tersebut, sementara anak-anak berusia enam hingga 12 tahun sebaiknya menghabiskan tidak lebih dari satu atau dua jam sehari di depan layar. layar.
Remaja berusia 13 hingga 18 tahun harus dibatasi dua hingga tiga jam per hari, kata badan tersebut.
“Sudah terlalu lama, ponsel pintar dan layar lainnya dibiarkan memasuki setiap aspek kehidupan anak-anak kita,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Jakob Forssmed dilansir dari NDTV, Senin (2/9/2024).
Menteri mengatakan remaja Swedia berusia 13 hingga 16 tahun rata-rata menghabiskan enam setengah jam sehari di depan layar, di luar jam sekolah.
Forssmed mengatakan hal itu tidak menyisakan "banyak waktu untuk aktivitas komunal, aktivitas fisik, atau tidur yang cukup", dan menyesalkan "krisis tidur" di Swedia karena lebih dari separuh anak berusia 15 tahun tidak mendapatkan tidur yang cukup.
Badan kesehatan juga merekomendasikan agar anak-anak tidak menggunakan layar sebelum tidur dan ponsel serta tablet dijauhkan dari kamar tidur pada malam hari.
Mereka mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan layar secara berlebihan dapat menyebabkan kurang tidur, depresi, dan ketidakpuasan terhadap tubuh.
Baca Juga: Badai Yagi Mengamuk di Filipina, Ribuan Orang Terisolasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR