Suara.com - Proses Pilkada Jakarta 2024 bak alur drama, berliku dengan cerita menguras emosi. Mulanya ada dua sosok familiar yang digadang-gadang bakal maju yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan.
Dua nama itu memang amat populer di kalangan pemilih warga Jakarta. Sama-sama pernah duduk sebagai gubernur, Ahok dan Anies bak matahari kembar, banyak pendukungnya.
Namun pada akhirnya, keduanya tidak jadi maju karena tidak didukung oleh partai politik. Terutama Anies, sempat diusulkan oleh PKS, didukung DPW PKB Jakarta. Bahkan ia disebut-sebut bakal diusung PDIP di akhir masa jelang penutupan pendaftaran, namun pada akhirnya tak ada satupun partai yang mendukungnya.
Harapan agar Anies maju Pilkada Jakarta menggaung di media sosial. Namun harapan itu pupus seturut partai politik yang justru mengusung calon lain.
Nah, kondisi itu disebut-sebut bisa memicu kebimbangan warga Jakarta dalam menentukan pilihan saat pencoblosan nanti. Bahkan ada yang menyebut angka golput di Pilkada Jakarta bisa naik dari sebelumnya.
Sosiolog Yusar Muljadji berpandangan, kondisi itu imbas dari berbagai drama politik yang terjadi selama proses pengusungan bakal Cagub-Cawagub Jakarta oleh partai politik.
"Khusus dalam Pilkada Jakarta, ini cukup membimbangkan. Dari drama-drama yang terjadi, masyarakat yang sudah memiliki 'harapan' justru pupus karena pasangan calon-calon yang diajukan terlihat tidak sesuai dengan harapan calon pemilih," kata Yusar kepada Suara.com, Senin (2/9/2024).
Dia bilang, pupusnya harapan masyarakat itu tak lepas dari kejadian gagalnya Anies Baswedan diusung sebagai bakal cagub.
Sementara itu, tiga pasangan bakal Cagub-Cawagub di Jakarta saat ini juga belum ada yang dianggap memberikan program-program terobosan untuj kebutuhan masyarakat maupun daerah-daerah penyangganya.
Yusar mengingatkan, para paslon sebaiknya tidak terlalu sering mengucapkan kalimat gimmick. Sebab, karakter masyarakat Jakarta yang 'melek' politik tersebut tak akan mempan dirayu hanya dengan perkataan bualan.
Baca Juga: Belanja Masalah di Jakarta, Pramono Anung Terima Aduan Premanisme di Tanjung Priok Hingga Permodalan
"Kalaupun ada statement dari seorang Cagub, masyarakat bisa menilai bahwa statement tersebut bersifat gimmick," katanya.
Menurut dosen Universitas Padjajaran Bandung tersebut, bila ketiga paslon sama-sama memangakai strategi gimmick, bisa jadi membuat masyarakat muak dan memilih untuk golput.
"Saya pikir (gimmick) ini justru dapat membuat masyarakat Jakarta apatis terhadap Pilkada Jakarta tahun ini," ujarnya.
Yusar berpandangan kalau tiga paslon cagub-cawagub Jakarta 2024, yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, Ridwan Kamil dan Suswono, serta Pramono Anung dan Rano Karno, seluruhnya tidak ada yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Berkat drama tersebut jika dikaitkan dengan penokohan tentu saja berpotensi untuk golput. Pasangan-pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta nampaknya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Jakarta sendiri. Boleh dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak paham soal Jakarta," tambah dia.
Berita Terkait
-
Pengin Tiru China, Pramono Anung Mau Buat Jalur Layang untuk Sepeda di Jakarta
-
Belanja Masalah di Jakarta, Pramono Anung Terima Aduan Premanisme di Tanjung Priok Hingga Permodalan
-
Pastikan Ketua Timses Pilkada DKI Bukan Anies, Pramono Anung: Orangnya Good Looking
-
Pramono Anung Puji JIS Peninggalan Anies, Tapi Fasilitas Pendukung Tak Dilanjutkan Penerusnya
-
Dharma-Kun Minta Relawan Kerja Pakai Modal Sendiri, Pengamat: Tawarkan Dulu Gagasan Baru Ngomong Pendanaan
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sita Ribuan Catridge Liquid Lamborghini hingga Happy Water, Polres Meranti Cokok Pengedar Kakap!
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Polisi Pastikan Tak Ada Korban Luka Maupun Jiwa Buntut Ledakan di Gedung Nucleus Farma
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat
-
Isi Curhat Asmara Dina Oktaviani Sebelum Tewas Dibunuh Atasan yang Dipercaya
-
Polisi Bongkar Sindikat Raksasa TPPO di Bandara Soetta: 15 Jadi Tersangka, 24 Masih Buron
-
Agar Gak Asal Dicomot AI, Dewan Pers Usulkan Produk Jurnalistik Masuk UU Hak Cipta
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!