Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengucapkan selamat kepada Yang dan menunjukkan bahwa sesi ke-79 dibuka di tengah latar belakang "dunia yang sedang dalam masalah" tetapi mengatakan, "Kabar baiknya adalah kita dapat melakukan sesuatu tentang hal itu."
Ia mengatakan bahwa tahun lalu sangat "bergolak," dengan kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan serta konflik dan kekerasan yang terus berlanjut. Guterres juga mengingat bahwa tahun lalu merupakan tahun "terpanas" yang pernah tercatat, dengan mengatakan "Sidang ini juga ditutup pada saat harapan dan inspirasi tumbuh dalam hal yang dapat kita capai jika kita bekerja sama."
Ia menekankan bahwa banyak tugas yang harus diselesaikan oleh negara-negara anggota dalam sidang ke-79.
"Inilah tempat di mana solusi dibuat. Dan kita membutuhkan solusi secara menyeluruh. "Dalam menghadapi tantangan di hadapan kita, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tetap menjadi alat yang sangat diperlukan dan jalur penting menuju masa depan yang damai dan adil bagi semua orang," kata Sekretaris Jenderal PBB.
Ia menekankan solusi untuk menghidupkan kembali Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan, solusi untuk memacu kemajuan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi semua orang, menjembatani kesenjangan politik dan mengakhiri konflik, hingga mengakhiri bencana iklim.
Ia juga menyerukan solusi untuk memanggil pembiayaan yang dibutuhkan negara-negara berkembang untuk berinvestasi di masa depan rakyat mereka dan untuk memastikan bahwa teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan merupakan anugerah, bukan penghalang, bagi kemajuan dan kesetaraan manusia.
Sementara itu, "KTT Masa Depan" yang penting yang mempertemukan para pemimpin dunia di New York akan berlangsung di Markas Besar PBB pada tanggal 22-23 September, tepat sebelum debat tingkat tinggi tahunan Majelis Umum.
Debat Umum tahun ini, dari tanggal 24 September hingga 30 September, mengusung tema "Tidak meninggalkan siapa pun: Bertindak bersama untuk memajukan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan martabat manusia untuk generasi sekarang dan mendatang."
Debat ini bertujuan untuk mengamankan "Pakta untuk Masa Depan" yang dinegosiasikan yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama global guna mengatasi tantangan saat ini secara efektif bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Sentimen Anti-Muslim di Chicago Meningkat, Picu Diskriminasi di Tempat Kerja Hingga Sekolah
Akan ada juga pertemuan tingkat tinggi mengenai berbagai topik seperti penghapusan senjata nuklir.
Berita Terkait
-
Aktivis Amerika Keturunan Turki Ditembak Mati Pasukan Israel, Begini Reaksi Joe Biden
-
Presiden AS Joe Biden Sebut Penembakan Aktivis Turki-Amerika oleh Sniper Israel sebagai Kecelakaan
-
Serangan Udara di Kamp Pengungsi Gaza, Puluhan Warga Sipil Tewas saat Tidur
-
40 Orang Tewas! Israel Serang Zona Aman di Jalur Gaza Selatan Gunakan Bom Amerika Serikat
-
Sentimen Anti-Muslim di Chicago Meningkat, Picu Diskriminasi di Tempat Kerja Hingga Sekolah
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer