Suara.com - Lagi dan lagi, Israel melakukan serangan ke wilayah Jalur Gaza Selatan yang merupakan zona aman kemanusiaan menggunakan bom besar dari Amerika Serikat, menurut Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterania yang berbasis di Jenewa.
Akibat serangan bom yang dipasok AS tersebut, setidaknya ada 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel pada Selasa pagi di sebuah kamp tenda di Khan Younis di daerah al-Mawasi.
Dinas pertahanan sipil Gaza mengatakan rudal Israel menyebabkan kawah sedalam sembilan meter di daerah tersebut.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med) mengatakan pesawat tempur Israel menjatuhkan tiga bom MK-84 seberat 2.000 pon (900 kg) buatan AS di sebuah tenda kamp di al-Mawasi pada tengah malam ketika warga sipil sedang tidur.
Menurut beberapa laporan media, AS mentransfer lebih dari 14.000 bom MK-84 ke Israel pada 2023 dan 2024.
“Bom tersebut menyebabkan lubang sedalam beberapa meter, mengubur sekitar 20 tenda yang berisi keluarga di dalamnya,” kata kelompok hak asasi manusia tersebut.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa banyak tenda yang berisi seluruh keluarga, terkubur di bawah pasir. Mereka menuturkan keheningan internasional mendorong Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga Palestina.
“Keheningan dan pengabaian terhadap pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, memalukan dan merupakan lampu hijau bagi Israel untuk terus melakukan hal tersebut dengan pendekatan yang jelas terhadap pembunuhan massal dan pemusnahan warga Palestina,” ucapnya.
AS, lanjutnya, mitra dalam kejahatan tersebut karena memasok senjata dan bom penghancur kepada tentara Israel meskipun mengetahui bahwa senjata tersebut digunakan untuk membunuh ratusan warga sipil setiap saat.
Baca Juga: Dana BUMD Hanya untuk Uji Coba, Heru Budi Pastikan Anggaran Makan Siang Gratis dari Pemerintah Pusat
Bulan lalu, setidaknya 100 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel terhadap Sekolah Al-Taba’een di Kota Gaza, tempat lebih dari 6.000 pengungsi berlindung.
Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Cairkan Bansos Rp 7 Juta per NIK, Benarkah?
-
Ferry Irwandi: TNI-Polri Harus Lindungi Rakyat
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji, Ngaku Jadi Korban Ibnu Mas'ud, Kok Bisa?
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Legislator PDIP Beri Sindiran ke Menkeu Purbaya: Dua Hari Jabat, Dua Hari Jadi Orang Paling Viral