Suara.com - Kashmir kembali diguncang kekerasan setelah baku tembak antara pasukan keamanan India dan kelompok militan yang diduga pemberontak, menewaskan dua prajurit dan melukai dua lainnya. Insiden ini terjadi di Distrik Kishtwar pada hari Jumat, beberapa hari sebelum pemilu lokal pertama dalam satu dekade digelar di wilayah Himalaya yang masih dipersengketakan ini.
Tentara India melalui platform media sosial X menyampaikan penghormatan kepada para prajurit yang disebut telah melakukan pengorbanan tertinggi. Serangan ini menambah daftar panjang bentrokan antara pemberontak dan pasukan keamanan India yang semakin meningkat seiring mendekatnya pemilu di wilayah berpenduduk mayoritas Muslim ini.
Kashmir, yang terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada tahun 1947, tetap menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. Pemberontak di wilayah ini telah lama menuntut kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan. Selama lebih dari 35 tahun, konflik yang berlarut-larut ini telah menyebabkan puluhan ribu nyawa melayang, baik dari kalangan warga sipil, prajurit, maupun pemberontak.
Sebanyak 500.000 pasukan India dikerahkan di wilayah tersebut untuk menghadapi pemberontakan yang berlangsung sejak 1989. Hingga saat ini, wilayah tersebut tidak memiliki pemerintahan lokal yang dipilih secara demokratis sejak otonomi parsialnya dicabut oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pada tahun 2019.
Sebanyak 8,7 juta penduduk Kashmir diperkirakan akan berpartisipasi dalam pemilihan majelis daerah yang dimulai pada 18 September, dengan hasil yang diharapkan keluar pada Oktober mendatang. Menjelang pemilu, Modi dijadwalkan akan berkampanye di Jammu, bagian selatan wilayah tersebut yang memiliki populasi Hindu yang signifikan.
Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 50 prajurit India telah tewas dalam bentrokan, sebagian besar di wilayah Jammu. Pemerintah India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan di Kashmir dan melakukan serangan lintas batas, tuduhan yang terus dibantah oleh Islamabad. Meski demikian, kedua negara bersenjata nuklir ini telah terlibat dalam beberapa konflik sejak tahun 1947, yang sebagian besar terkait dengan perebutan wilayah Kashmir.
Berita Terkait
-
Nyaris Diperkosa, Perawat di India Sayat Penis Dokter Pakai Pisau
-
Potret Aysenur Aktivis Turki-Amerika Yang Tewas Ditembak Tentara Israel, Kini Jenazahnya Diterbangkan ke Istambul
-
Kisah Atlet India Alami Depresi Hingga Nyaris Bunuh Diri Gara-gara Tak Lolos ke Olimpiade Paris
-
Seorang Wanita di India Diserang Serigala saat Tidur
-
Ulasan Film Kahaani, Perjuangan Seorang Wanita Mencari Suaminya
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik