Suara.com - Belakangan ini, media sosial ramai memperbincangkan akun misterius "Fufufafa" di Kaskus yang dikaitkan dengan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Meski telah dibantah oleh Gibran, warganet terus membahas akun yang dianggap memposting kritik terhadap Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
Namun, Profesor Hukum dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, menyebut polemik tersebut sebagai cerminan rendahnya kualitas demokrasi di Indonesia.
Dalam cuitannya di akun X pribadi, Jimly menyebut perdebatan tentang akun Fufufafa sebagai bentuk "kampungan" dan "black campaign" yang menyerang pribadi. Menurutnya, meskipun pemilik akun itu benar adalah Gibran, yang masih jadi perdebatan, isu ini seharusnya segera dilupakan. Jimly menilai polemik ini berpotensi memecah belah hubungan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming.
"Kalaupun benar, peristiwa ini terjadi saat Pilpres 10 tahun lalu. Sudahlah, lupakan saja, apalagi jika tujuannya hanya untuk mengadu domba presiden terpilih dan wakilnya," kata Jimly pada Minggu (15/9/2024).
Profil Jimly Asshiddiqie: Mantan Ketua MK dan Pakar Hukum Tata Negara
Jimly Asshiddiqie lahir di Palembang pada 17 April 1956 dan saat ini berusia 67 tahun. Ia merupakan salah satu tokoh terkemuka di bidang hukum tata negara dan telah berkarier di berbagai posisi penting di Indonesia.
Sebagai akademisi, Jimly meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1982, dilanjutkan dengan gelar Magister dan Doktor dari universitas yang sama, serta melanjutkan studi ke Universitas Leiden dan Van Vollenhoven Institute di Belanda.
Sejak tahun 1981, Jimly sudah mulai mengajar di Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1998, ia diangkat sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara. Puncak kariernya di ranah hukum terjadi saat ia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama pada periode 2003-2008. Di bawah kepemimpinannya, MK mendapatkan fondasi kuat sebagai lembaga penting dalam penegakan konstitusi dan demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Jejak Digital Fufufafa dan Chili Pari Dikuliti, Usaha Katering Gibran Kala Jokowi Pimpin Solo
Selain menjadi Ketua MK, Jimly juga pernah memimpin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Dewan Penasihat Komnas HAM. Kiprahnya dalam pemerintahan pun tidak kalah mentereng, mulai dari Asisten Wakil Presiden, Sekretaris Dewan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum (DPKSH), hingga menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Jimly juga aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan pelajar, serta dipercaya menangani berbagai kasus penting. Pada tahun 2023, ia dilantik sebagai Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) untuk menangani laporan terkait pelanggaran etik hakim yang menyetujui batasan usia capres-cawapres.
Sebagai penghargaan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie. SH. dianugerahi bintang kehormatan dari negara, yaitu: (1) Bintang Mahaputera Utama (1999), (2) Bintang Mahaputera Adipradana (2009), (3) Bintang Penegak Demokrasi Utama (2018) serta berbagai penghargaan dari organisasi masyarakat dan komunutas ilmiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?