Suara.com - Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung tidak gentar menghadapi duet bacagub dan bacwagub Ridwan Kamil-Suswono, kendati mereka diusung 13 partai politik.
Diketahui RK-Suswono didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang terdiri dari belasan partai. Mulai Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, NasDem, PKS, PAN, Partai Demokrat, PSI, Prtai Gelora, PBB, Perindo, PPP, dan Partai Garuda.
Menurut Pramono, pemilihan kepala daerah, terlebih di Jakarta, tidak melulu bicara mengenai siapa yang memiliki mesin politik terbanyak. Lebih dari itu, Pramono menekankan pentingnya kekuatan figur dari pasangan calon.
Kekuatan figur di Pilkada Jakarta tersebut dibuktikan dari kemenangan Joko Widodo (Jokowi) bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat mengikuti Pilkada Jakarta 2012.
"Jadi sekali lagi pertarungan di Pilgub itu pertarungan figur. Kita punya pengalaman di 2012 ketika Pak Jokowi maju dengan Pak Ahok yang mendukung hanya 18 persen. Sekarang lebih hebat lagi yang mendukung 15 persen melawan 85 persen," kata Pramono dalam wawancara ekslusif dengan Suara.com, dikutip Senin (16/9/2024).
Pramono berpandangan kekurangan tersebut justru menjadi keuntungan bagi dia dan pasangannya, yakni Rano Karno atau Bang Doel. Ia menilai akan dapat empati dari masyarakat mengingat adanya kesannya pasangan Pramono-Rano dikeroyok banyak partai yang mengusung RK-Suswono.
"Sehingga kalau saya melihat ini, ini peluang malah lebih bagus karena masyarakat kita itu selalu berempati dengan orang yang kagi dikeroyok," kata Pramono.
Menteri Sekretaris Kabinet ini mengaku tidak khawatir apabila memang ia dikeroyok. Bahkan secara sadar, Pramono mempersiapkan dirinya untuk dikeroyok dalam hal kontestasi Pilkada Jakarta.
"Saya ini kan lagi dikeroyok rame-rame, tapi saya siap dikeroyok dan saya menikmati untuk dikeroyok," kata Pramono.
Meski pada Pilkada tahun ini dirinya berhadapan dengan belasan partai nonpendukung, Pramono menegaskan bahwa ia tetap menjalin komunikasi baik dengan partai-partai tersebut.
"Tapi saya tetap menjalin hubungan baik dengan seluruh partai yang di luar PDI Perjuangan karena selama ini memang di dalam politik itu saya politik merangkul, menjadi jembatan, bisa diterima siapa saja. Dengan pengalaman panjang saya, menurut saya ini hal yang juga menjadi keuntungan saya pribadi," tutur Pramono.
Berita Terkait
-
Disebut Bakal "Buntung" jika Tak Bisa Dekati Suporter Persija, Sanggupkah RK Gaet JakMania jadi Lumbung Suara?
-
Pramono Anung Janjikan Sekolah Swasta Gratis di Jakarta, Pandji Pragiwaksono: Pagi-pagi Udah Bokis Aja
-
Peluang Bagus di Pilkada, Pramono Anung: Masyarakat Selalu Berempati dengan Orang yang Lagi Dikeroyok
-
Rano Karno Klaim Lebih Betawi dari Ridwan Kamil, Yakin Menang di Pilkada Jakarta 2024?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram