Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, saat ini kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran masih dalam penggodokan. Dia bilang, Prabowo Subianto masih fokus menuntaskan jumlah nomenklatur menteri.
"Nah beliau pada saat ini memang berkonsentrasi untuk menuntaskan nomenklatur, menuntaskan jumlah dan menuntaskan kriteria yang akan mengisi kabinet yang akan datang" kata Sufmi Dasco Ahmad di Hutan Kota Plataran Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2024).
Menurutnya, untuk Partai Gerindra sendiri sudah ada nama-nama yang telah diusulkan. Kendati begitu, Dasco enggan membeberkan siapa saja figur dari Gerindra tersebut.
"Ya kalau dari Gerindra sudah ada nama-namanya. Tapi mohon maaf belum bisa dipublikasi," katanya.
Sementara saat ditanya jumlah kursi yang diperoleh Partai Gerindra di pemerintahan ke depan, ia mengaku jika Gerindra hanya dapat sedikit. Namun, ia lagi-lagi tidak membeberkan jumlah pastinya.
"Ya dari Gerindra sedikit lah," ucapnya.
Diketahui, jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo disebut-sebut bakal lebih banyak dibanding masa Presiden Joko Widodo. Jumlahnya disebut akan jadi 44, sementara era Jokowi ada 34.
Kabar penambahan jumlah menteri itu berawal dari pernyataan Ketua Majelis Permusyawarah Rakyat Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang membeberkan obrolan kopi terkait jumlah menteri di kabinet Prabowo.
Hal itu disampaikan Bamsoet saat membuka acara Turnamen Bulu Tangkis DPR dan MPR di GOR kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) lalu.
Baca Juga: Sembilan Tahun Menjabat Menteri, Mahfud MD Sebut Jokowi Rusak Demokrasi
Berita Terkait
-
Pertemuan RIDO di Hutan Kota: Sinyal Kuat Dukungan KIM Plus Mengalir Deras?
-
Sudah Lengkap dan Dibagi Tugas, RK-Suswono Bakal Umumkan Tim Pemenangan Lusa
-
KIM Plus Dinilai Setengah Hati Usung Ridwan Kamil, TSRC: Gerindra Sudah Mencapai Tujuan di Jabar
-
Bakal Ada Universitas Tegar Beriman, Rudy: Pesan Pak Prabowo Semua Anak Bisa Dapatkan Pendidikan Yang Layak
-
Mantan Ajudan Prabowo, Sastra Winara Jadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO