Suara.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD membongkar sosok Ali Mochtar Ngabalin karena kerap mencatut nama Presiden Jokowi saat berbicara di depan awak media massa. Justru, Mahfud mengaku heran dengan ucapan Ngabalin yang sering disebut-sebut 'orang Istana' padahal dianggap tidak pernah terlihat berada di Istana.
Cerita itu diungkap Mahfud MD dalam podcast yang tayang di akun Youtube @NovelBaswedanOfficial, beberapa waktu lalu.
"Katanya mewakili Istana meskipun selama 5 tahun saya di istana, saya tidak pernah Pak Ngabalin ini ngelihat bertemu Presiden (Jokowi). Datang ke istana aja ndak, sepengetahuan saya sehingga Pak Ngabalin kok sering mengatasnamakan istana , Presiden (Jokowi) kapan ya ngomongnya sama dia?" ujar Mahfud MD.
Mahfud MD pun turut menyinggung soal Ngabalin yang sering menyampaikan isi rapat kabinet di Istana. Menurutnya, jika ada sesuatu yang mengangkut pemerintah, pastinya keterangan resmi akan disampaikan oleh para menteri.
"Kadang kala dia sering menjelaskan soal hasil sidang kabinet. Padahal dia tuh gak pernah ada di Istana. Saya yang paling sering ke Istana, kalau ada hal-hal pentingkan mesti menteri toh," ujar Mahfud sembari menunjuk dirinya.
Meski demikian, Mahfud mengaku tidak tahu apakah Ngabalin kerap diminta ikut rapat dengan Presiden Jokowi di luar rapat kabinet menteri. Namun, Mahfud memastikan jika dirinya sama sekali tidak pernah melihat keberadaan Ngabalin ketika para menteri diminta untuk menghadap Presiden Jokowi di Istana.
"Tapi Pak Ngabalin selalu mengatasnamakan presiden, gitu. Ya gak tahu ya kalau ada rapat malam, saya enggak tahu, itu saya enggak membantah. Tapi sampai sekarang saya heran, kenapa tuh Pak Ngabalin selalu diundang oleh media juga dan disebut orang Istana. Enggak ada dia, enggak pernah ada di Istana," beber Mahfud.
"Jangan-jangan dia yang ngaku orang istana," timpal Novel Baswedan.
"Saya gak tahu. Saya hanya sampaikan ke Anda, kenapa Pak Ngabalin selalu disebut oleh media, orang istana, wong saya kan sangat sering di istana. Di luar pun tidak, di dalam pun tidak," balas Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu pun menceritakan momen Ngabalin 'diusir' ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto. Dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo bertemu pertama kalinya, Mahfud MD menyebut jika Ngabalin dilarang ikut masuk.
"Malah dulu insiden yang terjadi itu, ketika Pak Jokowi mau ketemu Pak Prabowo yang pertama, kan ada Ngabalin tuh ikut di belakang, diusir ya kan. Ditutup pintunya, gak boleh (ikut) gitu," ujarnya.
"Saya sampai sekarang bertanya, siapa ya Pak Ngabalin ini, mungkin ada grup tertutup dengan Pak Jokowi di malam hari atau tiap minggu atau apa. Kalau resminya dia gak pernah ada di Istana," imbuhnya.
Selain di Istana, Mahfud juga mengaku selama menjabat sebagai Menko Polhukam, dirinya tidak pernah melihat Ngabalin di kantor Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
"Mungkin kalau di kantornya Pak Moeldoko sih iya, mungkin iya, mungkin tidak. Meski pun setiap saya ke kantor Pak Moeldoko juga enggak ada," ujar Mahfud.
Cerita Mahfud yang membongkar sosok Ngabalin ramai disorot netizen setelah cuplikan video podcast bareng Novel Baswedan itu dibagikan akun X, @BosPurwa.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Bisa Bongkar Watak Asli, Sentilan Pedas Ganjar soal Etika usai Akun Fufufafa Terungkap!
-
Ngaku Sulit Bertemu Jokowi, Istana soal Curhatan Pimpinan KPK: Jangan sampai Disalahpersepsikan Sebagai Intervensi
-
Sebut Mulyono Pabrik Kebohongan, Amien Rais: Jokowi Bukan Pembohong Profesional, Dia Pembohong Pathologis
-
Skandal Akun Fufufafa Dikuliti Habis-habisan Netizen, Kini Muncul Tagar #GibranJujurlah di X
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?