Suara.com - Satu lagi organisasi berkaitan dengan media resmi diluncurkan. Bertepatan 20 September 2024, sejumlah Pemimpin Redaksi media dari berbagai daerah di Nusantara menyelenggarakan Kongres Indonesia Chief Editors Club (ICEC) atau Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia (PPRI) yang pertama.
Upi Asmaradhana Pemimpin Redaksi Kabar Makassar, salah satu deklarator ICEC, menyatakan bahwa kongres ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi ICEC yang telah berlangsung pada Hari Pers Internasional, 3 Mei 2024, di Palembang, Sumatera Selatan. Setelah hampir lima bulan berlalu, Tim Ad HOC ICEC berhasil menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta agenda kongres perdana ini.
"ICEC bertujuan sebagai wadah bertukar ide dan keahlian dalam mengelola dan memimpin media," ujar Upi. Ia menekankan bahwa organisasi ini juga bertujuan untuk membangun redaksi yang berpihak pada kepentingan publik, sejalan dengan bisnis media yang sehat dan berkelanjutan.
Media memiliki peran penting dalam fungsi kontrol sosial dan menyuarakan suara masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin media atau pemimpin redaksi (Pemred) memegang peranan kunci dalam menentukan arah pemberitaan yang mengutamakan kepentingan publik demi kesejahteraan masyarakat.
"Dalam mengelola redaksi, Pemred memerlukan wadah untuk bertukar ide dan keahlian guna meningkatkan kapasitas dan integritas newsroom," lanjut Upi. Selain itu, Pemred juga membutuhkan platform untuk berkoordinasi agar dapat bersama-sama mengungkap kebenaran tanpa intervensi dari pihak manapun, termasuk pemilik media.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, dibentuklah Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia (ICEC) dengan visi mengawal kepentingan publik menuju independensi media.
Kongres ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi para pemimpin redaksi dalam memperkuat kolaborasi dan komitmen terhadap jurnalisme yang berkualitas serta bertanggung jawab di Indonesia.
Kongres I Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia atau Indonesia Chief Editor Club akhirnya diselenggarakan secara virtual, dengan tema Mengembalikan Kepercayaan Publik Terhadap Media dengan Jurnalisme Berkualitas, Jumat malam (20/9/2024). Kongres telah memilih tujuh presidium dan Badan Pertimbang Organisasi serta Majelis Kehormatan.
Kongres dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria yang juga memaparkan materi terkait dengan peran strategis ekosistem jurnalisme dalam menjaga demokrasi.
Nezar mengatakan ada tiga prinsip ekosistem jurnalisme dalam menjaga demokrasi yaitu independen, berkualitas dan pluralistik.
"Ekosistem jurnalisme idealnya mendukung profesionalisme, melibatkan publik dan tentunya semakin berkualitas tak hanya dari produk jurnalistik tetapi juga persaingan usaha yang sehat," kata dia.
Nezar menambahkan saat ini terjadi perubahan signifikan industri media, salah satu faktornya adalah bergesernya preferensi konsumen dengan dukungan teknologi digital.
Pembaca menginginkan informasi yang mudah diakses darimana pun, tambah dia.
Sementara Kongres I ICEC yang berlangsung hingga pukul 23.45 WIB, diikuti 120 peserta dan 75 peninjau berhasil memilih tujuh presidium yaitu Erik Somba, Rusman, Djufri Rachim, Insany dan Yatimul Ainun, Zuhri Muhammad dan Nila Ertina FM.
Kongres juga memilih Badan Pertimbangan Organisasi yaitu Upi Asmaradhana, Nurkholis dan Nengah Muliarta, tak ketinggalan juga terpilih lima orang Majelis Kehormatan dengan komposisi tiga dari eksternal dan dua internal ICEC, Hendrayana, Yosep Adi Prasetyo, Yenti Garnasih, Maryadie dan Wenseslaus Manggut.
Ketua Presidium ICEC, Erik Somba, menegaskan bahwa pembentukan kepengurusan ini merupakan impian yang telah diperjuangkan selama tiga tahun terakhir. "Menghadirkan jurnalisme berkualitas di tengah disrupsi digital bukan hanya tantangan, tetapi juga komitmen kami untuk memenuhi hak publik akan informasi yang akurat," jelas Erik.
ICEC, yang dideklarasikan pada World Press Freedom Day, 3 Mei 2024, oleh 57 pemimpin redaksi di Palembang, kini siap mengemban visi besar: mewujudkan kemerdekaan pers yang bertanggung jawab, profesional, independen, dan berpihak pada kepentingan publik. Adapun misi ICEC mencakup tiga poin utama, yakni sebagai wadah silaturahmi antar pemimpin redaksi, ruang bertukar ide dan keahlian dalam mengelola media, serta menjaga profesionalisme jurnalisme dengan mengutamakan kebenaran data dan fakta.
Dengan terbentuknya ICEC, masa depan jurnalisme Indonesia diharapkan dapat lebih berdaya menghadapi tantangan disrupsi digital, sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap media.
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat