Pentingnya Protein Hewani
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan fokus mengkampanyekan pentingnya asupan protein hewani, khususnya untuk anak berusia di bawah dua tahun. Pemberian protein hewani pada anak memegang peranan penting meningkatkan kecerdasan anak.
“Kalau ingin sehat dan pintar, anak-anaknya tidak boleh kekurangan gizi, harus diberikan makanan pendamping ASI kaya protein hewani bisa telur, ikan, daging, supaya gizinya tidak kurang," kata Budi Gunadi dalam acara Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 di Jakarta (28/1/2024).
Setelah menambahkan protein hewani dalam piring makan anak, Budi meminta orang tua memantau kenaikan berat dan tinggi badan anak secara berkala di Posyandu. Kader Posyandu bisa langsung merekomendasikan anak dengan masalah kenaikan berat dan tinggi badan ke Puskesmas untuk dicari tahu penyebabnya, sehingga anak terhindar dari stunting.
Ahli gizi kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH atau kerap disapa Fika mengatakan, protein sangat dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang anak, khususnya anak berusia di bawah dua tahun. Anak di rentang usia ini memiliki pertumbuhan paling cepat dibandingkan usia lainnya, yaitu 20 sampai 25 cm per tahun sehingga harus mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh dan kembangnya.
"Kalau di usia itu kurang protein, maka pertumbuhannya tidak optimal. Zat gizi yang paling dibutuhkan adalah protein khususnya protein hewani. Tidak sama antara protein hewani dengan protein nabati,” ujar Fika dalam press launch Olagud Japfa, Kamis (30/5/2024).
Meskipun sama-sama mengandung protein, protein hewani dan protein nabati memiliki kandungan gizi yang beda. Protein hewani memiliki zat-zat gizi yang lebih lengkap, mulai dari padat zat gizi makro dan mikro yang mudah diserap tubuh, kandungan faktor anti-nutrient rendah hingga mengandung IGF-1 yang mampu meningkatkan tinggi badan (khusus produk susu).
Protein hewani juga mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan. Dalam tubuh manusia membutuhkan sebanyak 20 jenis asam amino esensial, sembilan diantaranya hanya bisa didapatkan dari makanan. Makanan dengan kandungan asam amino yang lengkap hanya ditemui pada panganan protein hewani.
"Selain itu, berdasarkan temuan terbaru (Lotfi et al., 2022, Nature), konsumsi protein dapat menurunkan risiko obesitas yang secara metabolik tidak sehat," imbuh Fika.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi menambahkan, jumlah protein hewani yang diberikan juga harus beragam, tidak hanya satu jenis saja. Semakin banyak jenis protein hewani yang dikonsumsi, maka akan semakin menguntungkan dibandingkan konsumsi satu jenis protein hewani.
Selain itu, asupan protein hewani juga tidak hanya diberikan pada menu makanan utama saja, melainkan juga cemilan atau makanan ringan anak. Dengan demikian, asupan gizi harian anak akan benar-benar terjaga dan terhindar dari risiko stunting.
"Kemenkes sudah mengeluarkan banyak pedoman, banyak resep dan tips-tips yang bisa diakses di ayosehat.kemkes.go.id," kata Endang.
Pilihan Protein Hewani Berkualitas dari Japfa
Berbagai pangan kaya protein hewani bisa didapatkan dengan mudah di pasar tradisional maupun retail modern. Japfa menjadi salah satu produsen pangan protein hewani berkualitas dan terpercaya yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Perusahaan agri-food terkemuka di Indonesia ini menyediakan berbagai pangan sumber protein hewani berupa daging olahan seperti nuget, siomay dan bakso, maupun produk daging utuh, seperti ayam utuh atau daging potong, untuk memenuhi gizi harian masyarakat.
Japfa mengembangkan metode peternakan ayam model sistem closed house dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat dan biosekuriti yang terkontrol. Hal ini untuk memastikan keamanan dan mencegah penyakit pada hewan ternak sehingga kualitas daging hewan ternak terjamin.
Untuk pangan dengan kandungan protein hewani yang lebih tinggi lagi, masyarakat bisa beralih ke ayam probiotik. Ayam probiotik adalah ayam yang dipelihara secara alami dan diberi pakan berupa makanan maupun minuman mengandung probiotik atau mikroorganisme baik.
Berdasarkan jurnal Poultry Science, probiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat, seperti E. coli dan Salmonella, hingga 85 persen. Ayam yang diberi pakan probiotik akan memiliki sistem pencernaan yang lebih baik, daya tahan tubuh meningkat sehingga tidak mudah sakit dan terhindar dari pemberian antibiotik. Dengan kondisi tubuh ayam yang sehat, penyerapan nutrisi melalui pakan menjadi maksimal sehingga ayam tidak perlu mendapatkan suntikan hormon untuk memacu pertumbuhannya.
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Rahasia ASI Berkualitas untuk Lawan Stunting: Fokus Ternyata Ada di Sini, Jauh Sebelum Hamil!
-
Pakan Komplit Fermentasi Jadi Solusi Menuju Swasembada Susu dan Daging Nasional
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat