Suara.com - Laut tidak lagi dianggap sebagai lapangan kerja yang menjanjikan bagi masyarakat yang tinggal di area pesisir. Catatan Serikat Nelayan, banyak anak muda tidak tertarik menjadi nelayan karena menganggap tidak menguntungkan.
Sekjen Serikat Nelayan, Budi Laksana, mengatakan hal itu terjadi salah satunya akibat kondosi laut yang saat ini kian buruk karena pencemaran lingkungan.
"Hampir 50 persen hilangnya lapangan kerja bagi para generasi muda nelayan. Dan semua, hampir rata-rata yang tinggal di wilayah pesisir, ekspansi pergi ke luar negeri karena kebutuhan pangan atau sumber kerja yang dilakukan oleh para nelayan itu sudah tidak menguntungkan bagi mereka," kata Budi dalam konferensi pers Komite Nasional Pertanian Keluarga (KNPK) di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Kondisi tersebut harusnya disadari pemerintah, karena dampaknya bisa memengaruhi suplay hasil pangan lokal dari laut. Budi menyampaikan bahwa hampir 90 persen sumber protein masyarakat Indonesia disuplay dari nelayan kecil.
"Tapi faktanya gak ada kebijakan yang berpihak terhadap nelayan. Hampir 50 persen hilangnya tenaga kerja bagi generasi muda nelayan," katanya.
Ancaman yang lebih buruk juga mengintai masyarakat pesisir akibat Presiden Joko Widodo memberikan izin ekspor pasir laut. Sebab, pengerukan pasir laut yang dilakukan berlebihan bisa jadi membuat daerah sekitar pesisir tenggelam dan menjadi hilang.
Menurut Budi, kurang lebih ada sekitar 10 ribu desa pesisir yang terancam hilang bila ekspor pasir laut benar-benar dijalankan.
"Misalnya Indramayu hampir setiap musim hujan desa di sepanjang pantai rata-rata tenggelam. Harapan kita pemerintah Prabowo melihat lagi bagaimana nelayan kecil lebih diperhatikan. Bagi nelayan, hanya laut yang jadi sumber penghidupan bagi mereka," pungkasnya.
Baca Juga: 'Teruslah Jadi Guru Bangsa', Baliho Ucapan Terima Kasih untuk Jokowi Ramai Jadi Perdebatan
Berita Terkait
-
10 Tahun Jokowi, 5.999 Km Jalan Nasional Baru Rampung Dikerjakan
-
Heboh! Dinasti Pandeglang vs Dinasti Jokowi, Netizen: "Pantes Negeri Gak Maju"
-
Uang Pensiun Jokowi Per Bulan Setara 30 Kali UMR Solo, Dapat 5 Fasilitas Menyenangkan Ini
-
Dijuluki Hasil Dinasti Politik, Bedanya Profesi Gibran Rakabuming dan Pinka Haprani Sebelum Jadi Pejabat
-
'Teruslah Jadi Guru Bangsa', Baliho Ucapan Terima Kasih untuk Jokowi Ramai Jadi Perdebatan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka