Suara.com - Pemerintah dinilai belum berhasil menyejahterakan dan melindungi petani. Justru yang terjadi, petani masih kerap menjadi korban kriminalisasi akibat proyek strategi pemerintah di berbagai wilayah konsesi.
Komite Nasional Pertanian Keluarga (KNPK) mencatat bahwa masih terjadi kriminalisasi petani di wilayah-wilayah konsesi, baik di hutan tanaman industri, pertambangan, juga yang terbaru kawasan pangan food estate.
"Kawasan food estate tidak melibatkan rumah tangga petani, ini yang menimbulkan masalah struktural yang berdampak terhadap kesejahteraan petani. Itu garis besarnya sebetulnya ya," kata Pengurus KNPK Muhammad Nur Uddin dalam konferensi pers Hari Tani Nasional 2024 di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Nur Uddin berharap, pada masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, konflik negara dengan petani itu bisa teratasi dengan dilakukan perubahan teknokratik dalam rencana pembangunan jaga menengah.
Dia menekankan, pemerintahan Prabowo harus lebih mengutamakan kesejahteraan pelaku sektor pertanian, perikanan, juga kehutanan dalam setiap membuat kebijakan pembangunan nasional.
"Kalau terjadi soal-soal investasi pembangunan atau infrastruktur, mengendepankan tentang subjek upaya pertanian keluarga di wilayah-wilayah pembangunan, subjek pertanian keluarga ini tidak harus menjadi korban, itu yang harus diutamakan untuk diberi perlindungan dan pemberdayaan," harapnya.
Imbauan KNPK terhadap pemerintah Prabowo ke depan bisa merealisasikan percepatan reforma agraria terhadap 9,5 juta hektare yang tersebar seluruh Indonesia.
Menurut Nur Uddin, permasalah tersebut seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintahan baru untuk memberikan solusi dan menjadi materi penyempurnaan Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga.
"Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas untuk segera menyelesaian penyempurnaan RAN Pertanian Keluarga dan memasukan agenda pertanian keluarga dalam RPJMN pemerintahan baru," katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Tani Nasional, SPI Desak Pemerintah Turunkan Harga Beras
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul