Suara.com - Pada Hari Tani Nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mengajak petani di seluruh negeri untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan hasil usaha tani melalui program Makmur.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang mendukung ketahanan pangan nasional. Namun pada tahun 2023 ini, pertanian tengah menghadapi kemarau panjang dan curah hujan rendah akibat dampak dari fenomena naiknya suhu permukaan air laut atau El Nino.
“Momen Hari Tani Nasional menjadi penyemangat bagi kami untuk terus membantu petani menghadapi berbagai tantangan pertanian agar produktivitas pertaniannya dapat terjaga, bahkan meningkat secara berkelanjutan,” demikian ungkap Rahmad ditulis Senin (25/9/2023).
Dengan kondisi tersebut, salah satu upaya Pupuk Indonesia adalah dengan mendukung intensifikasi pertanian, yaitu dengan menyediakan pupuk subsidi sesuai alokasi, meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi di berbagai daerah, memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat, sehingga meningkatkan kualitas pengelolaan lahan melalui program Makmur.
Untuk Makmur, program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan sejumlah perusahaan BUMN. Makmur bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dari hasil usaha tani. Program ini diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tahun 2021.
Menurut Rahmad, petani yang bergabung dalam ekosistem Makmur akan mendapat banyak manfaat. Mulai dari bimbingan teknis dan budidaya, kepastian pasokan benih dan pupuk non subsidi, asuransi untuk melindungi dari ancaman gagal panen, kemudahan akses modal melalui perbankan, hingga jaminan pembelian hasil usaha tani dengan harga kompetitif.
“Sehingga pengawalannya sangat lengkap dari hulu hingga hilir pertanian. Karena Makmur adalah ekosistem pertanian berbasis mandiri dengan pupuk nonsubsidi,” tambah Rahmad.
Hingga Agustus 2023, Pupuk Indonesia telah menjalankan program Makmur di atas lahan seluas 226.299 hektar atau 131 persen dari target 172.667 hektar. Begitu juga dengan peningkatan produktivitas, seperti padi dengan rata-rata meningkat 14 persen, jagung rata-rata meningkat 23 persen, tebu meningkat rata-rata 27 persen, kopi meningkat rata-rata 48 persen, dan sawit meningkat rata-rata 7 persen.
Program singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini banyak diminati oleh berbagai petani. Salah satunya adalah Mifta Huda, petani hortikultura komoditi kentang asal Dieng ini berharap program Makmur dapat menjawab berbagai kendala yang dihadapi oleh petani.
Baca Juga: Wah! Lesti Kejora Diangkat Jadi Duta Petani Milenial
Dia menyebut beberapa kendala yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan pupuk hingga akses pasar. Menurut dia, produktivitas kentang di Indonesia belum maksimal dan masih kalah saing dengan produk impor.
“Kita sadar pendapatan kita itu fluktuatif, karena kita dihadapkan dengan produk-produk luar negeri seperti kentang impor. Kita berharap ada pembinaan untuk kentang dalam negeri sehingga bisa bersaing. Dengan program Makmur yang menggunakan pupuk nonsubsidi kita berharap benar-benar menjawab kendala yang selama ini kami hadapi, kami berharap program Makmur juga dapat digenjot ke berbagai pelosok negeri,” kata Huda.
Selain program Makmur, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada petani melalui pemanfaatan teknologi. Mulai dari digitalisasi distribusi dari produsen ke kios hingga menerapkan pertanian presisi, yaitu memberikan rekomendasi pemupukan secara tepat, baik melalui drone bahkan citra satelit.
Tak hanya itu, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian juga terus meningkatkan tata kelola pupuk bersubsidi. Salah satunya melalui uji coba aplikasi i-Pubers di enam provinsi di Indonesia. Dengan aplikasi ini, petani menjadi lebih mudah menebus pupuk di kios, karena cukup menunjukkan KTP saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD
-
OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman PT Crowde Membangun Bangsa
-
Pertamina Kembangkan BBN dari Bahan Baku Gula Aren
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik
-
CBDK Guyur Rp3 Miliar untuk Latih Talenta Lokal di Sektor Bisnis dan Teknologi
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport