Suara.com - Serikat Petani Indonesia (SPI) mengeluhkan harga pangan, khususnya beras sebagai refleksi Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September kemarin.
Sekretaris Umum SPI Agus Ruli Ardiansyah menjelaskan saat ini harga beras relatif tinggi padahal petani tidak banyak menikmati hasil taninya.
"Kami mendesak pemerintah untuk menurunkan harga pangan, terutama beras yang saat ini cukup tinggi," kaga Agus di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Naiknya harga beras dinilai menyulitkan petani lantaran harus mengeluarkan biaya produksi yang tinggi, hasil produksi tani rendah karena fenomena El Nino, dan harga hasil tani yang juga tinggi.
"Pangan itu harus bisa diakses oleh kelompok masyarakat miskin lain seperti buruh, miskin kota, nelayan, kelompok perempuan, dan juga kelompok miskin lainnya di Indonesia," ujar Agus.
"Jadi, petani tidak maksimal menilmati harga gabah yang sekarang didengungkan cukup tinggi sementara petani juga konsumen pangan itu sendiri," tambah dia.
Untuk itu, SPI mendorong pemerintah mewujudkan pangan, bukan membangun food estate yang dinilai memberikan keuntungan kepada perusahaan-perusahaan berbasis nilai modal.
"Kami ingin pemerintah mendorong kawasan-kawasan daulat pangan yang berbasiskan koperasi dam keluarga petani sehingga kedaulatan pangan bisa terwujud," tandas dia.
Diketahui, Partai Buruh dan SPI mendatangi kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat untuk melakukan demonstrasi.
Baca Juga: Wah! Lesti Kejora Diangkat Jadi Duta Petani Milenial
Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Buruh Nasional yang jatuh pada 24 September 2023 lalu. Unjuk rasa ini dilakukan di dua titik, yaitu kawasan Patung Kuda dan Kantor Bulog.
Adapun tuntutan yang dibawa massa aksi kali ini ialah pencabutan Omnibus Law Cipta Kerja, dan penurunan harga beras, telur, dan sembako.
"Reforma agraria dan kedaulatan pangan. Redistribusi tanah untuk petani 9 juta hektar," demikian tuntutan mereka yang tertulis pada keterangan Partai Buruh, Senin (25/9/2023).
Selain itu, mereka meminta kenaikan upah minimum 2024 sebesar 15 persen dan jaminan sosial semesta sepanjang hayat.
Berita Terkait
-
Peringati Hari Tani, Partai Buruh dan SPI Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda
-
Lesti Kejora Dipilih Jadi Duta Petani Milenial, Netizen: Basicnya Gak Cocok
-
Lesti Kejora Jadi Duta Petani Milenial, Malah Kepergok Tenteng Tas Hermes Setara Harga Sawah
-
Hari Tani Nasional, Pupuk Indonesia Ajak Petani Genjot Produktivitas dan Pendapatan Lewat Program Makmur
-
Profil Melody, Eks JKT48 yang Jadi Duta Besar Pangan dan Pertanian Jepang-ASEAN
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah