Suara.com - Setiap 5 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI adalah kelompok angkatan bersenjata Indonesia yang terbentuk dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Selengkapnya simak sejarah terbentuknya TNI berikut ini.
Dikutip dari situs TNI.mil.id, TNI berdiri setelah melalui perkembangan dari sejumlah organisasi, bahkan namanya juga sempat berubah-ubah. Mulai dari Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR) hingga ditetapkan menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Sebagaimana diketahui, BKR pada awalnya dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya, lalu diumumkan Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. TNI bertugas untuk melakukan pemeliharaan keamanan bersama dengan rakyat serta badan negara, meski ternyata ada pemuda yang tak menyetujuinya.
Sementara itu, saat BKR masih muda, mereka lantas berganti nama jadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1945. TKR adalah angkatan perang pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia.
Nah karena sebab itu, tanggal pembentukan TKR diperingati sebagai tonggak lahirnya TNI. TKR dibentuk dengan tujuan untuk mengendalikan situasi dan kondisi yang kala itu mulai tidak aman karena kembalinya Sekutu ke Indonesia.
TKR Berubah Jadi TRI
Kemudian, pada tanggal 29 Januari 1946, TKR berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI), sesuai dengab Penetapan Pemerintah Nomor 4/SD Tahun 1946. Pergantian nama ini karena munculnya laskar-laskar perjuangan dan barisan bersenjata yang dibentuk oleh rakyat Indonesia.
TRI Berubah Jadi TNI
Karena polemik itu, Pemerintah Indonesia kembali menegaskan bahwa satu-satunya organisasi militer di Indonesia yang sah adalah TRI. Akan tetapi, usia TRI tidak lama, sebab pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden Soekarno mengubah namanya jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca Juga: 30 Twibbon Hari TNI Ke-79 2024 Terbaru Gratis dengan Desain Kekinian
TNI merupakan hasil peleburan dari beragam laskar perjuangan dan barisan bersenjata TRI. Beberapa saat usai TNI dibentuk, keberadaannya langsung mengalami berbagai ujian, baik dari dalam maupun luar negeri.
TNI - Polri Disatukan
Selanjutnya setelah tahun 1962, angkatan perang dan institusi kepolisian disatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan antara dua komando ini bertujuan untuk mencapai efektivitas serta efisiensi dalam mengemban tugas mereka masing-masing.
Dalam kondisi yang sangat berantakan kala itu, ABRI tetap melaksanakan tugasnya sebagai kekuatan hankam dan sospol. Sebagai alat kekuatan hankam, ABRI mulai menumpas pemberontak PKI dan pengikut-pengikutnya.
Sebagai kekuatan sospol ABRI lantas mendorong terciptanya tatanan politik yang baru. Hal tersebut dilakukan demi dapat melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni tanpa campur tangan pihak mana pun.
Di sisi lain, ABRI tetap melakukan pembenahan diri dengan cara memantapkan integrasi internal. Langkah pertama yang ditempuh yaitu mengintegrasikan doktrin yang akhirnya melahirkan doktrin ABRI Catur Dharma Eka Karma (Cadek).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana