Suara.com - Menjelang Pemilihan Presiden AS pada November mendatang, kekayaan para kandidat jadi sorotan, terlebih Donald Trump. Ia kembali menjadi sorotan, terutama setelah pengadilan memutuskan bahwa selama bertahun-tahun Trump telah melebih-lebihkan nilai asetnya.
Salah satu tuduhan adalah bahwa Trump pernah melebih-lebihkan kekayaannya hingga $3,6 miliar (sekitar Rp56 triliun).
Sebagai mantan pengusaha properti, Trump memiliki portofolio yang mencakup 18 klub golf dan properti di Mar-a-Lago. Letitia James, Jaksa Agung New York, mengajukan kasus perdata terkait dugaan melebih-lebihkan nilai asetnya.
Terlepas dari kontroversi ini, Trump tetap dikenal sebagai seorang miliarder, dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar $4 miliar (sekitar Rp62 triliun) pada Oktober.
Pendapatan Trump berasal dari beberapa sumber, seperti klub golf yang menghasilkan puluhan juta dolar setiap tahun. Resor mewahnya, Mar-a-Lago, misalnya, menyumbang lebih dari $56 juta (sekitar Rp867 miliar) tahun lalu.
Meski demikian, laporan keuangan Trump tidak memberikan gambaran jelas terkait utang atau kerugian yang dia alami.
Selain itu, Trump dibebani biaya hukum besar, termasuk denda $454 juta (sekitar Rp7 triliun) terkait kasus penipuan asetnya. Trump juga menghadapi kasus pidana lain, termasuk terkait kerusuhan 6 Januari dan dugaan upaya membatalkan hasil Pemilu 2020 di Georgia.
Meskipun begitu, Trump tetap menjadi salah satu figur paling kaya dan berpengaruh di Amerika, baik dalam dunia bisnis maupun politik. Kekayaannya yang sangat besar menjadi salah satu sorotan penting dalam Pemilu Presiden mendatang.
Selain Trump, kekayaan kandidat lain seperti Wakil Presiden Kamala Harris juga mendapat perhatian. Harris memiliki kekayaan bersih sekitar $8 juta (sekitar Rp124 miliar), bersama suaminya Doug Emhoff, dengan beberapa properti dan investasi di kota-kota besar di AS.
Baca Juga: Ibu Elon Musk Bikin Geger di X Gara-gara Cuitannya soal Pemilu AS
Dengan berbagai latar belakang kekayaan yang dipertanyakan, para kandidat Pemilu 2024 menghadapi pengawasan ketat dari publik, dan faktor ekonomi mereka mungkin mempengaruhi pilihan pemilih pada November mendatang.
Berita Terkait
-
Ibu Elon Musk Bikin Geger di X Gara-gara Cuitannya soal Pemilu AS
-
Punya Komitmen Untuk Gencatan Senjata di Gaza, 26 Imam Muslim Dukung Kamala Harris di Pilpres AS
-
Elon Musk Nyatakan Dukungan Penuh Terhadap Donald Trump, Rela Masuk Penjara jika Kamala Harris Menang?
-
Bitcoin Mendekati US$64.000 Jelang Data Ekonomi AS, Sinyal Bullish?
-
Netanyahu Lebih Mendukung Donald Trump, Ini Reaksi Kamala Harris
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum