Suara.com - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Karni Colony, Nagaur, Rajasthan, ketika pasangan lansia, Hazariram Bishnoi (70) dan istrinya Chawali Devi (68), ditemukan tewas dalam tangki air di rumah mereka. Dugaan bunuh diri ini dipicu oleh kekejaman yang mereka alami dari anak-anak mereka sendiri, yang diduga menginginkan harta warisan orang tua mereka.
Menurut catatan bunuh diri yang ditemukan di dinding rumah mereka, pasangan ini mengungkapkan penderitaan mereka akibat perlakuan kasar dari dua putra, dua menantu, dan dua putri mereka. Mereka menyebut bahwa tidak hanya dipukuli berulang kali, tetapi juga diancam akan dibunuh jika melaporkan perlakuan tersebut kepada pihak berwenang.
Dalam surat dua halaman yang ditulis tangan, pasangan tersebut secara spesifik menuduh putra mereka, Rajendra dan Sunil, serta menantu mereka, Roshni dan Anita, sebagai pelaku utama kekerasan.
Hazariram dan Chawali menuliskan bahwa mereka telah dipukuli setidaknya lima kali, dengan Rajendra melakukan tiga kali kekerasan fisik dan Sunil dua kali. Tidak hanya itu, menantu mereka turut serta dalam memperlakukan mereka dengan kasar, sementara putra mereka Pranav dan kedua putri mereka, Manju dan Sunita, juga terlibat dalam rencana merebut harta orang tua mereka.
Pasangan tersebut juga mengungkapkan bahwa anak-anak mereka telah berhasil menipu dan memaksa mereka untuk mentransfer kepemilikan tiga bidang tanah dan satu mobil. Mobil tersebut, menurut catatan mereka, telah dijual dan dialihkan atas nama Rajendra, Manju, dan Sunita, sementara sebuah rumah di Karni Colony dipindahkan oleh Sunil dan istrinya Anita.
Tragedi semakin mendalam ketika Hazariram dan Chawali mengungkapkan bahwa setelah berhasil merebut sebagian besar harta benda mereka, anak-anak mereka berhenti memberi mereka makanan dan setiap hari mengirim pesan penuh cacian melalui telepon.
“Ambil mangkuk, mintalah makanan. Aku tidak akan memberimu makan. Jika kau bicara kepada siapa pun, aku akan membunuhmu.” bunyi pesan yang dikirim oleh anaknya.
Perlakuan tidak manusiawi ini terus berlangsung, membuat pasangan lansia ini merasa terpojok dan tanpa harapan. Mereka memilih bunuh diri sebagai jalan keluar dari penderitaan yang tak berkesudahan.
Insiden ini terungkap setelah tetangga melaporkan bahwa tidak ada gerakan yang terlihat dari rumah pasangan tersebut. Saat polisi tiba, mereka menemukan kunci rumah di saku Hazariram dan tubuh pasangan tersebut di dalam tangki air. Forensik segera dikirim untuk mengumpulkan bukti di lokasi, sementara jasad keduanya telah dikirim untuk dilakukan otopsi.
Baca Juga: Profil Ratan Tata, Konglomerat India Pemilik Tata Group Meninggal Dunia
Superintendent Polisi Nagaur, Narayan Togas, menjelaskan bahwa pihak berwenang tengah menyelidiki semua sudut pandang kasus ini, termasuk kemungkinan adanya rekaman CCTV dari dalam rumah. Catatan bunuh diri telah diamankan sebagai bagian dari bukti utama dalam kasus ini.
Menariknya, hanya beberapa hari sebelum insiden ini terjadi, Sunil, salah satu putra pasangan tersebut, sempat menyerahkan memorandum kepada pihak kepolisian yang menyatakan bahwa orang tuanya telah berbicara tentang rencana bunuh diri dan ingin menjerat anak-anak mereka dalam kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Profil Ratan Tata, Konglomerat India Pemilik Tata Group Meninggal Dunia
-
Sinopsis Vettaiyan, Film India Dibintangi Amitabh Bachchan dan Rajinikanth
-
Jelang Tayang di Bulan November Mendatang, Film Singham Again Rilis Trailer
-
Nyebur ke Kolam Bundaran HI, Aksi Heroik Satpol PP Gagal Tindakan Nekat Kakek A, Begini Kronologinya!
-
Detik-detik Mahasiswi Untar Jatuhkan Diri Dari Lantai 6 Parkiran, Sempat Rentangkan Tangan Bak Adegan Film Titanic
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf