Suara.com - Masa pemerintahan Joko Widodo dikritik alami antiklimaks akibat kesalahannya sendiri dalam membangun negara. Hal paling mudah terlihat dari kondisi tersebut ialah ambisi Jokowi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Sosiolog Sulfikar Amir menjelaskan, kondisi antiklimaks terjadi ketika seseorang memiliki ekspektasi besar terhadap sesuatu. Namun setelah berhasil mencapai itu rupanya kebahagiaan yang dirasakan tidak sebesar ekspektasinya.
"Kemudian selebrasinya pun juga setengah hati dan akhirnya setelah itu dia menurun. Ini yang menurut saya terjadi dengan IKN," kata Sulfikar, dikutip Suara.com dari podcast bersama Bambang Widjojanto, Minggu (13/10/2024).
IKN dinilai sebagai proyek ambisius Jokowi yang menginginkan adanya suatu legasi untuk rakyat Indonesia setelah dia lengser sebagai Presiden RI. Menurut Sulfikar, Jokowi memang ingin legasi tersebut harus berwujud bangunan agar bisa terlihat secara nyata.
"Tapi kemudian ketika ini terjadi IKN tidak selesai. Kenapa, karena apa yang dipikirkan, apa yang dia inginkan tidak sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Dia memaksakan itu," kritiknya.
Lebih lanjut, Sulfikar juga menilai kalau Jokowi sebenarnya tidak tahu cara membangun kota baru. Tidak hanya memerlukan sumber daya finansial yang luar biasa besar, tetapi juga butuh kapasitas pemerintah yang mampu mengelola proyek skala besar secara efisien dan terorganisir.
Sementara itu, belum lama ini Presiden Jokowi juga mengakui bahwa butih waktu lama untuk membangun suatu kota baru. Dia bahkan menyebut kalau pembangunan IKN bisa saja selesai dalam waktu 20 tahun mendatang.
“Membangun sebuah Ibu Kota seperti Nusantara ini butuh waktu, butuh proses, tidak hanya 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun. Ini bisa 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun untuk membangun ekosistem besar, Ibu Kota besar, negara besar Indonesia,” ujarnya saat memberikan kata sambutan dalam 15th Kompas CEO Forum di IKN yang disiarkan secara virtual, Jumat (11/10/2024).
Jokowi memastikan bahwa pembangunan hunian di IKN masih terus dikerjakan. Walau begitu, dia menyampaikan bahwa hingga saat ini kantor pemerintahan masih belum bisa dipindahkan ke IKN.
Baca Juga: SBY Disebut Sedang Lakukan Psywar Ke Jokowi: Ada Jarak Politik Dan Etik
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Komentari Wasit Kontroversial yang Rugikan Timnas Indonesia, Soroti Hal Ini
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
SBY Disebut Sedang Lakukan Psywar Ke Jokowi: Ada Jarak Politik Dan Etik
-
Infrastruktur Indonesia: Terima Kasih Jokowi, Semoga Prabowo Bisa Membenahi
-
Pendidikan di Indonesia: Jokowi Beri Landasan, Prabowo Harus Bawa Terobosan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu