Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyoroti pemberdayaan terhadap perempuan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Bintang menegaskan bahwa para perempuan yang menjadi narapidana itu juga membutuhkan keterampilan khusus untuk membiayai hidup saat keluar dari Lapas.
Keterampilan ini penting karena stigma negatif masih terus melekat terhadap warga binaan. Sejak 2023, KPPPA pun menjalankan program pendampingan di 10 provinsi dengan berikan pelatihan berbagai keterampilan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Mereka layak mendapatkan kesempatan kedua memiliki kehidupan yang lebih baik. Pada kenyataannya kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa di masyarakat masih ada stigma negatif terhadap perempuan warga binaan," kata Bintang saat berkunjung ke Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Bali, melalui keterangannya, Selasa (15/10/2024).
Bintang mengungkapkan kalau para narapidana perempuan masih sering mengalami perlakuan buruk ketika kembali ke masyarakat. Itu sebabnya, mereka diberi pelatihan berbagai keahlian selama masih di dalam lapas agar bisa kembali berguna ketika kembali ke lingkungan.
"Untuk itu melalui pendampingan pelatihan ini diharapkan bisa mengubah cara pandang masyarakat bahwa mereka layak mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuh Bintang.
Berdasar data per 14 Oktober 2024 yang dihimpun dari Sistim Database Pemasyarakatan (SDP) Publik dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, narapidana perempuan di Indonesia mencapai 10.053 orang.
Mereka tersebar di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (33 orang), Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan (5.388 orang), Lembaga Pemasyarakatan (2.999 orang), dan Rumah Tahanan (1.628 orang).
KPPPA memberikan pendampingan keterampilan di Lapas Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, NTB, dan Banten.
Bintang menambahkan, keterampilan yang diberikan menyesuaikan dengan kegemaran warga binaan dan peluang ekonomi setelah nantinya mereka bebas.
“Keterampilan seperti tata rias kecantikan dipilih dengan harapan agar setelah bebas, perempuan warga binaan ini memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi dan mampu mendukung diri sendiri serta keluarga mereka," ujarnya.
Dia menekankan bahwa perempuan yang dapat mandiri secara ekonomi akan menjadi hulu terhadap pemecahan isu-isu perempuan dan anak, seperti penurunan perkawinan usia anak, pekerja anak serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Berita Terkait
-
Rok Mini dan Wig Gak Mempan! Aksi Nekat 2 Napi Nyamar Jadi Cewek untuk Kabur dari Penjara Berakhir Apes
-
Ungkap Fenomena Napi Narkoba Terpapar Terorisme di Penjara, Kemenkumham: Sangat Mengkhawatirkan!
-
Buang Badan! Ini Jawaban KPU Tanggapi Temuan Komnas HAM Soal Ribuan Napi dan Masyarakat Adat Kehilangan Hak Pilih
-
Wanita Emas Mewek Ngadu ke Hakim, Seperti Apa Rasanya Dipenjara Sebagai Napi Koruptor?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis