Suara.com - Pemanggilan Sri Mulyani oleh presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini tampaknya tak hanya menarik perhatian publik dalam negeri tetapi juga disorot oleh media internasional.
The Diplomat dalam salah satu artikelnya membahas pertemuan antara Prabowo dan Sri Mulyani yang tentu saja terkait dengan penyusunan kabinet yang akan bekerja selama lima tahun ke depan.
Rencana Prabowo mengangkat kembali Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke dalam kabinet barunya, menjadikannya orang pertama yang memegang jabatan menteri di bawah tiga presiden yang berbeda.
Sri Mulyani menjadi salah satu dari beberapa kandidat menteri yang bertemu dengan Prabowo di kediaman pribadinya di Jakarta Selatan kemarin malam, saat ia mengonfirmasi pilihan menterinya menjelang pelantikannya pada 20 Oktober.
Setelah pertemuan tersebut, wanita asal Semarang itu mengonfirmasi pengangkatan tersebut kepada wartawan. "Dia meminta saya untuk menjabat sebagai menteri keuangan lagi," kata Sri Mulyani.
Pertemuan tersebut mengonfirmasi laporan yang beredar minggu ini bahwa Prabowo berniat mempertahankan Sri Mulyani, yang pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Dana Moneter Internasional dan direktur pelaksana Bank Dunia.
Wanita 62 tahun ini juga merupakan salah satu menteri keuangan terlama di Indonesia, yang telah menjabat cukup lama di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo yang akan lengser.
Selama ini, Sri Mulyani telah mendapatkan banyak respek di kalangan internasional, khususnya atas reformasi sistem perpajakan Indonesia yang kacau dan perannya dalam mengarahkan Indonesia melewati krisis keuangan global dan pandemi COVID-19.
Banyak spekulasi seputar siapa saja yang akan mengisi kursi kabinet Prabowo, yang akan diumumkan sebelum ia diambil sumpah jabatannya pada 20 Oktober, termasuk dengan beberapa menteri pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang akan lengser.
Diketahui, beberapa menteri dari kabinet Jokowi termasuk di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Energi Bahlil Lahadalia.
Dalam program kerjanya nanti, Prabowo menetapkan sejumlah pos-pos anggaran yang cukup besar. Mulai dari belanja pertahanan, kenaikan gaji pegawai, hingga makan gratis untuk anak dan ibu hamil, serta kelanjutan pembangunan IKN.
Di sampaikan di sana, untuk mencapai target ini, Prabowo mengumumkan rencana untuk meningkatkan rasio utang terhadap PDB negara itu hingga 50 persen, naik dari 39 persen saat ini.
Tidak mengherankan, rencana-rencana ini telah menimbulkan ketakutan di pasar keuangan. Lembaga pemeringkat utama, termasuk Fitch Ratings dan Moody’s, telah menyuarakan kekhawatiran bahwa rencana belanja Prabowo akan menandai perubahan dari pendekatan konservatif Indonesia terhadap kebijakan fiskal, dengan mencatat bahwa Pada saat yang sama, rencananya untuk meningkatkan pendapatan negara mungkin memerlukan waktu yang cukup lama.
Dengan adanya rencana-rencana tersebut, keberadaan figur tepercaya seperti Sri Mulyani di Kementerian Keuangan akan membantu menstabilkan dan meningkatkan keuangan negara, sekaligus menenangkan analis luar dan mungkin juga memperingatkan pemerintah agar tidak memiliki ambisi yang lebih berisiko.
Dalam komentarnya kepada Reuters, Jahen Rezki, ekonom di Universitas Indonesia, menyatakan harapan bahwa koprah Sri Mulyani di kabinet nanti dapat menjadi rem jika pemerintah baru mengeluarkan kebijakan yang tidak layak atau tidak realistis.
Berita Terkait
-
Surat Terbuka untuk Prabowo: Tolong Kawal Permendikbudristek No 44 Th 2024
-
Tak Kaget Cuma 6 Calon Menteri Perempuan di Kabinet Prabowo, Jakarta Feminist: Memang Bukan Prioritas Mereka
-
Silsilah Keluarga Nassarudin Umar, Imam Besar Istiqlal Dipanggil Prabowo Bakal Jadi Menteri?
-
Namanya Masuk Kabinet, Aksi Gus Miftah Puji Program Prabowo Mencontoh Rasul Disorot Lagi: Jualannya Laku Ya
-
Beda Amanah Tugas dari Prabowo untuk Raffi Ahmad vs Gus Miftah, Ada yang Bantah Ditunjuk Jadi Wamen
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mencengangkan!