Suara.com - Letnan Kolonel Itamar Eitam, salah satu tentara Israel yang terlibat dalam operasi yang menewaskan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, menceritakan pengalamannya saat berhadapan dengan jasad Sinwar. Dalam keterangannya, Eitam menggambarkan momen ketika ia berada sendirian dengan jenazah Sinwar di sebuah sofa yang sudah usang.
"Saya sempat beberapa menit berdua dengannya, dan saya menatapnya-sosok kecil, jelek, dan hancur, terbaring di sofa yang hancur," tulis Eitam dalam refleksi emosionalnya.
"Begitu banyak penderitaan yang disebabkan oleh orang ini. Saya melihat kota yang hancur, dan saya bahkan merasakan penderitaan bagi mereka, tetapi lebih dari segalanya, saya merasa terhina-terhina atas nama Tuhan. Karena dia juga pernah menjadi bayi dan anak-anak, dan dia punya pilihan, dan dia memilih kejahatan," lanjutnya.
Eitam juga mengungkapkan kelegaannya bahwa sosok yang telah memilih jalan kejahatan ini kini telah berakhir. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa Sinwar, yang pernah menjadi anak kecil dengan pilihan hidup, memilih jalur kekerasan.
"Betapa jauh lebih baik dunia sekarang. Kita tidak akan bingung, dan kita tidak akan menyerah. Bersama-sama kita akan menang," tambah Eitam.
Ia percaya bahwa kematian Sinwar adalah awal dari kemenangan yang lebih besar bagi Israel.
Pembunuhan Sinwar dalam Patroli Rutin
Yahya Sinwar, dalang di balik serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, ditemukan dan dibunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah patroli rutin di Rafah, Gaza Selatan.
Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, tidak ada informasi intelijen khusus tentang keberadaan Sinwar saat itu. Patroli tersebut secara tidak sengaja menemukan Sinwar bersama dua militan lainnya.
Setelah memisahkan diri dari kelompoknya, Sinwar berlindung di sebuah bangunan, namun akhirnya dilacak oleh pesawat tanpa awak Israel.
Dalam video yang beredar, terlihat Sinwar mencoba melawan dengan melemparkan tongkat ke arah drone sebelum akhirnya pasukan Israel menembaknya.
Hasil analisis forensik dan otopsi kemudian mengonfirmasi identitas Sinwar, dengan luka tembak di kepala menjadi penyebab kematiannya. Tidak ada sandera yang ditemukan di dekat tempat kejadian.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyambut kematian Sinwar sebagai "awal dari berakhirnya" perang yang telah berkepanjangan. Namun, keluarga para sandera yang masih berada di Gaza tetap khawatir dan terus mendesak pemerintah untuk melakukan upaya lebih dalam membebaskan mereka sebelum situasi semakin memburuk.
Sementara itu, Hamas, meskipun mengakui kematian Sinwar, bersumpah untuk terus melanjutkan perlawanan mereka. Dalam sebuah pernyataan resmi, kelompok militan ini menegaskan bahwa kematian Sinwar tidak akan melemahkan semangat perjuangan mereka, melainkan justru akan memperkuat tekad mereka untuk melawan Israel.
Berita Terkait
- 
            
              Tim Forensik Israel Laporkan Hasil Otopsi Yahya Sinwar, Luka Tembak di Kepala Hingga Jari yang Dipotong
 - 
            
              Aksi Nyata! Buruh Pelabuhan di Yunani Memblokir Kargo Amunisi untuk Israel: Pembunuh, Keluar dari Pelabuhan
 - 
            
              Hamas Konfirmasi Kabar Kematian Yahya Sinwar, Ajukan Syarat Ini Jika Israel Ingin Sandera Bebas
 - 
            
              Tegas! Lebanon Tolak Campur Tangan Iran di Perbatasan
 - 
            
              Para Pemimpin Dunia Buka Suara soal Tewasnya Yahya Sinwar
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!